JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Perkasa Roeslan mengatakan pentingnya pendekatan berbasis klaster industri untuk membangun ekosistem industri yang berkelanjutan.
Diketahui pemerintah telah menargetkan adanya klaster industri dengan kapasitas energi bersih sebesar 6,6 gigawatt (GW).
Rosan menjelaskan Indonesia memiliki beberapa klaster industri terintegritas, yang salah satunya mengonsumsi sekitar 4,5 GW energi. Rencana perluasan akan menambahkan 2,5 GW lagi dan semuanya menggunakan energi bersih.
“Target kami adalah memastikan semua kebutuhan energi sebesar 6,6 GW di klaster ini menggunakan energi bersih,” kata Rosan dikutip Senin (27/1/2025).
Rosan menjelaskan Indonesia telah meluncurkan klaster industri dengan target emisi nol (net zero emission),menjadikannya yang pertama di ASEAN.
Dia mengutarakan bahwa salah satu contohnya adalah klaster industri terkait nikel. Semua rantai pasok mulai dari produksi nikel hingga dapur ulang baterai kendaraan listrik terintegrasi dalam satu lokasi.
“Salah satu contohnya adalah klaster industri terkait nikel, di mana seluruh rantai pasok, mulai dari produksi nikel sampai daur ulang baterai kendaraan listrik- terintegrasi dalam satu lokasi,” ucapnya.
Menurut dia, Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan,termasuk tenaga Surya, angin, air,panas bumi, dan gelombang laut, dengan total potensi mencapai 3.700 GW.
“Indonesia mempunyai cadangan panas bumi terbesar di dunia, khususnya di Jawa dan Sumatera, tetapi yang telah terpasang saat ini baru kurang dari 1 persen. Ini menunjukkan peluang besar masih dapat digarap,” pungkasnya.
Namun demikian, Ia menyampaikan meskipun sumber daya yang melimpah, Indonesia membutuhkan kolaborasi dalam hal pendanaan,teknologi, dan sumber daya manusia.Karena itu, kata dia mengundang mitra internasional untuk berkolaborasi dalam mewujudkan target emisi nol.
BACA JUGA: Profil Rosan Roeslani, 87 Orang Terkaya di Indonesia yang Dipercaya Jokowi Jadi Menteri Investasi
Selain itu,kata dia berbagai cara strategis yang diambil Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi.
Tak hanya itu, dia menambahkan bahwa BPKM selalu konsisten dalam memberikan kemudahan bagi investor.
(Agus Irawan/Usk)