JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah menyoroti dominasi pertumbuhan platform digital asing seperti Netflix terhadap keberlangsungan industri penyiaran lokal.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid mengingatkan, dominasi layanan over-the-top (OTT) global seperti Netflix Cs, jangan merugikan ekosistem penyiaran nasional yang telah lama berkontribusi terhadap informasi publik.
Hal itu Meutya ungkap dalam audiensi dengan asosiasi industri media Asia Pasifik. Ia juga meminta agar pelaku OTT turut berperan dalam mendukung konten dan talenta lokal.
Dalam pertemuan dengan Presiden MPA Asia Pasifik, Meutya meminta OTT lebih aktif mendukung produksi lokal dan membiayai ekosistem penyiaran sebagai bagian dari kedaulatan digital Indonesia.
“Kami juga ingin Anda memberdayakan industri penyiaran,” tegas Meutya saat audiensi dengan Presiden dan Managing Director MPA untuk Asia Pasifik Mila Venugopalan, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (17/6/2025).
Meutya menilai, industri penyiaran masih memainkan peran penting dalam menjangkau masyarakat di seluruh pelosok Indonesia, terutama wilayah-wilayah yang belum terjangkau koneksi internet. Namun tantangan berat dihadapi industri ini karena beban investasi dan biaya operasional yang tinggi, sedangkan tren masyarakat bergeser ke konten digital melalui OTT.
BACA JUGA:
Produk Tekstil, Ikan, Minyak Sawit Akan Gratis Bea Masuk ke Eropa
Pemerintah Luncurkan Inovasi Pendanaan Kawasan Konservasi Laut Pertama di Dunia
“Prinsip dasarnya adalah bahwa harus ada kondisi yang setara antara industri penyiaran dengan platform OTT,” tegas Meutya.
Ia menyambut baik komitmen sejumlah platform OTT yang telah mulai melibatkan konten lokal dalam layanannya, tetapi menegaskan bahwa keberpihakan terhadap penyiaran nasional juga harus menjadi bagian dari strategi kolaboratif ke depan.
“Anda mengatakan bagaimana Anda ingin melibatkan dan memberdayakan produksi lokal juga, itu sangat bagus. Kami menyukai ide itu. Namun pada saat yang sama, kami juga perlu membuat industri penyiaran kami bertahan,” lanjutnya.
Presiden dan Managing Director MPA untuk Asia Pasifik Mila Venugopalan merespons positif dan menawarkan berbagi praktik terbaik dari berbagai negara, termasuk Australia, yaitu industri penyiaran lokal justru mendorong deregulasi dan efisiensi alih-alih memberatkan OTT.
“Termasuk film dan acara televisi yang diproduksi di negara Anda-yang dikonsumsi oleh lebih dari 200 juta pengguna internet di Indonesia, yang merupakan populasi internet terbesar keempat di dunia,” ujarnya.
MPA menyatakan komitmen untuk berinvestasi dalam bakat lokal dan cerita Indonesia. Mereka juga menyampaikan apresiasi atas langkah pemerintah dalam memblokir situs-situs pembajakan, sebagai upaya perlindungan konten digital yang berkembang pesat di era internet.
“Kami sangat menghargai kolaborasi yang terus dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital dalam membantu mempromosikan dan melindungi konten digital,” ungkapnya.
(Dist)