Menjelang Mudik Dishub KBB Siapkan 6 Kamera Pengawas Lalu Lintas Otomatis

Persiapan mudik lebaran yang dilakukan Pemkab Bandung Barat. (Foto: Dok Dishub KBB)

Bagikan

BANDUNG, TM.ID: Volume kendaraan yang keluar masuk wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) setiap akhir pekan atau hari libur nasional selalu meningkat.

Tidak jarang hal itu berujung kemacetan akibat jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan infrastruktur jalan.

Salah satu faktornya karena KBB merupakan daerah penyangga antara Jakarta dan Bandung serta terdapat banyak tempat wisata. Khususnya di wilayah Lembang, Cisarua, dan Parongpong, yang banyak terdapat destinasi wisata alam maupun wisata kuliner.

BACA JUGA: PT Len Industri Membuka Program Mudik Gratis 2024, Yuk Intip Cara dan Persyaratan Pendaftarannya

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), KBB, Fauzan Azima didampingi Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas, Didin Muslihudin mengatakan, berdasarkan monitoring dan penghitungan arus lalu lintas, Padalarang dan Lembang menjadi dua wilayah yang selalu padat.

Seperti pada cuti bersama usai Hari Raya Nyepi pada Selasa (12/3/2024) lalu, hasil traffic counting dalam dua jam dari pukul 06.00-08.00 ada 30.222 kendaraan yang melintas di Lembang dari kedua arah. Lalu di Padalarang pada hari dan jam yang sama kendaraan melintas dari Padalarang-Cianjur dan sebaliknya sebanyak 41.446.

“Paling mendominasi adalah kendaraan pribadi dan sepeda motor, terutama di Lembang yang merupakan daerah wisata,” tuturnya, Jumat (15/3/2024).

Pihaknya memaksimalkan sebanyak 129 kamera dari total 44 simpang untuk melakukan monitoring kondisi lalu lintas. Seperti di selatan mulai dari batas antara KBB dan Kabupaten Bandung, yakni Soreang-Cipatik, BBS, Simpang Darul Falah, hingga Alun-alun Cililin.

Kemudian antara batas KBB dengan Cimahi di Padasuka, Cilame, Cimareme, Cangkorah, Citunjung, Pasar Batujajar, Simpang Tol Padalarang, Tagog, dan Ciburuy. Bergeser ke utara dimulai dari Simpang Paratag, UNAI, Lembang Park and Zoo.

Berlanjut di kawasan eks Kampung Gajah, Simpang Beatrix, Grand Hotel, Inti Metal, Simpang Panorama, Orchid Forest, Tangkuban Parahu, dan The Lodge Maribaya. Serta di Setiabudi tugu batas antara KBB dan Kota Bandung.

Semua kamera pengawas itu terintegrasi dengan ruang Area Traffic Control System (ATCS) yang ada di kantor Dishub KBB. Hanya saja semuanya masih mengandalkan jaringan WiFi sehingga terkadang terkendala mengingat kondisi geografis wilayah KBB, khususnya di wilayah utara dan selatan.

Kendala jaringan WiFi yang kerap muncul membuat sensor pendeteksi volume dan jumlah kendaraan atau sistem Penghitung Lalu Lintas Otomatis (Plato) tidak beroperasi secara maksimal. Alhasil Dishub KBB terpaksa masih melakukan counting jumlah kendaraan secara manual.

“Kendala jaringan sering kali membuat Plato tidak bisa share data ke server, sebab jaringan WiFi polanya sistem poin to poin dan itu memakan waktu. Jadi sebenarnya untuk server kita sudah mumpuni, tapi jaringan yang belum menunjang,” ucap Fauzan.

Saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan Plato yang ada di sejumlah titik di wilayah KBB mengingat counting sangat penting dilakukan guna memberikan informasi kepada masyarakat terkait kondisi lalu lintas terkini. Sehingga jumlah kendaraan bisa diketahui real time, bahkan per jamnya.

Ke depannya, lanjut Fauzan, pihaknya akan coba menerapkan camera yang berfungsi untuk counting di enam titik. Yakni di Cipatik Soreang, Samsat, Ciburuy, Cikamuning, depan Minimania, dan Hot Spring Lembang. Nantinya juga akan coba menggunakan Fiber Optic (FO) yang cocok diterapkan di kawasan perkotaan.

“Mudah-mudahan semua bisa diarahkan ke FO terutama di wilayah perkotaan karena banyak keunggulan dari kualitas tampilan gambar,” sebutnya.

BACA JUGA: Pendaftaran Mudik Gratis 2024 Kemenhub Resmi Dibuka Hari Ini!

Sehingga kamera pengawas yang ada bisa dimaksimalkan, minimal dalam memberikan peringatan dini atau early warning yang bisa menampilkan kondisi arus lalu lintas. Sementara mengantisipasi kendala jaringan, pihaknya memanfaatkan media sosial Instagram untuk menginformasikan pantauan lalu lintas secara live streaming.

“Semoga saja pada saat libur arus mudik dan balik lebaran nanti, untuk kamera counting sudah bisa diimplementasikan. Sehingga jumlah kendaraan yang melintas bisa diketahui langsung berdasarkan jenisnya,” pungkasnya.

(Tri/Masnur)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik Terhadap Performa Permainan Persib
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Rak Menjaga Buku
Inilah Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Rak Buku!
Risiko suntik testosteron
Apakah Suntik Testosteron Memiliki Risiko Tinggi?
Liburan Akhir Tahun
Dave Hendrik Liburan Akhir Tahun di Korea Selatan
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Gempa Guncang Nanggroe Aceh Darussalam
Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Nanggroe Aceh Darussalam
Persib Masih Menjadi Tim Yang Belum Terkalahkan di Liga 1
Persib Masih Menjadi Tim Yang Belum Terkalahkan di Liga 1, Bojan Hodak: Ini Sepakbola Yang Berbeda
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 26 Desember 2024
Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20
Indonesia Juara Umum Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Abu Dhabi

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.