Menguak Sejarah Masjid Sunan Ampel Surabaya

s
(Web)

Bagikan

BANDUNG.TM.ID Masjid Sunan Ampel merupakan salah satu tempat ibadah umat islam tertua yang ada di Surabaya, Jawa Timur. Dibangun pada abad ke 15 Masehi, masjid tersebut didirikan oleh Sunan Ampel. Ternyata masjid juga memiliki gaya arsitektur khas dan sejarah yang luar biasa.

Berdasarkan catatan Eko Sulistyo dalam “Bentuk Sinkretisme Islam-Jawa di Masjid Sunan Ampel Surabaya” yang termuat di jurnal Mozaik (Vol.15, no.1, 2015:3). Masjid Ampel berperan sebagai titik awal penyebaran islam di Jawa seiring berdirinya Kesultanan Demak, melansir Tirto.id.

Pendiri masjid tersebut adalah Sunan Ampel yang merupakan salah satu dari Wali Songo yang perannya menyebarkan islam di pulau Jawa. Masjid Sunan Ampel Surabaya dijadikan sebagai destinasi wisata religi sejak tahun 1972.

Sejarah dan Pendiri Masjid Ampel

Masjid Sunan Ampel Surabaya
(Web)

Sejarah Masjid Sunan Ampel Surabaya tidak terlepas dari nama tokoh yang membuat masjid tersebut. Tokoh tersebut memiliki nama asli Raden Muhammad Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat yang kemudian terkenal dengan sebutan Sunan Ampel.

Saat abad ke 15, Sunan Ampel ini memiliki tugas untuk dakwah agama islam di pulau Jawa. Karena saat itu dakwahnya mulai melemah karena pengaruh Kerajaan Majapahit yang dulu menjadi kerajaan Hindu-Buddha terbesar.

Kemudian, Raden Rahmat ini diberi tempat oleh Majapahit untuk tinggal. Saat itu Majapahit memang tidak mempermasalahkan kehadiran islam sebagai ajaran yang baru di wilayahnya. Dulunya tempat ini bernama Ampeldenta dan merupakan lokasi penyebaran islam pertama Raden Rahmat.

Dari sini dia mendapat julukan sebagai Sunan Ampel. Masjid ini selain di gunakan untuk tempat ibadah juga di gunakan untuk tempat berkumpul dan berdiskusi tentang ajaran islam dan dakwahnya.

Gaya Arsitektur Masjid Sunan Ampel Surabaya

Masjid Sunan Ampel Surabaya
(web)

Secara umum, masjid ini memiliki gaya arsitektur dari tiga kebudayaan yaitu Hindu-Budha, Jawa Kuno, dan Arab. Bahan dari bangunan tersebut dari kayu jati. Kayu ini menurut kepercayaan memiliki karomah. Bahkan menurut cerita setempat masjid ini tidak mengalami kerusakan sama sekali saat terjadi peperangan.

Keunikan dari masjid ini yaitu terdapat menara yang berada di sebelah selatan dan bisa menembus atap serta dasarnya yang terletak di bagian dalam. Tapi ternyata menara tersebut sudah mengalami perubahan sebanyak 3 kali yaitu 1870-1900, 1910-1930. dan 2012 sampai sekarang.

BACA JUGA: Mengenal Masjid Al Aqsha Papua, Bangunan Identik Budaya Gothik dan Timteng

(Kaje)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Fitur Efek Depth
Cara Aktifkan Fitur Efek Depth pada Lock Screen di Ponsel Xiaomi
Pembuatan Patung GWK-2
Makna dan Filosofi Pembuatan Patung GWK!
Kolombia 1-1 Brasil Copa America 2024
Ditahan Imbang Kolombia 1-1 Brasil Bertemu Uruguay pada Perempat Final Copa America 2024
Pemkot Bandung tetap Cari Alternatif Pengelolaan Sampah
Pemkot Bandung tetap Cari Alternatif Pengelolaan Sampah, Selain TPPAS Legok Nangka
Korban Bencana Longsor Tasikmalaya
Korban Bencana Longsor Tasikmalaya Dapatkan Bantuan Pemerintah
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF

5

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0
Headline
Cody Gakpo Man of the Match Belanda vs Rumania
Cody Gakpo: Man of the Match Belanda vs Rumania Euro 2024
Ribuan Buruh se-Jabodetabek Bakal Unjuk Rasa
Ribuan Buruh se-Jabodetabek Unjuk Rasa di Depan Istana Negara
De Ligt Merapat ke Manchester United
Dapat Diskon dari Bayern Munchen, De Ligt Merapat ke Manchester United?
BWF Zhang Zhi Jie
BWF Buka Suara Soal Insiden Meninggalnya Zhang Zhi Jie