Menilik Sejarah dan Makna di Balik Segarnya Es Selendang Mayang

Penulis: Vini

Sejarah Selendang mayang
Es Selendang mayang. (Pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Siapa yang tidak mengenal selendang mayang? Dalam historisnya, selendang mayang menjadi minuman tradisional khas Betawi yang sering ditemukan di berbagai sudut Jakarta, terutama di kawasan permukiman masyarakat Betawi. Berikut ini adalah sejarah hingga makna selendang mayang.

Seiring perkembangan zaman, keberadaan selendang mayang menjadi jarang ditemui. Selendang mayang memiliki makna dan simbol kehangatan. Berikut ini, kita akan membahas asal-usul hingga simbol dari minuman khas betawi ini.

Asal-Usul Selendang Mayang

Menurut situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, selendang mayang sering dikaitkan dengan kisah rakyat Jampang Mayangsari. Mayangsari dikenal karena kecantikannya, terutama rambutnya yang hitam panjang dan ikal.

Banyak lelaki terpikat oleh pesonanya, termasuk Jampang. Selain itu, beberapa sumber menyebutkan bahwa nama selendang mayang berasal dari gambaran seorang perempuan yang mengenakan selendang dengan rambut hitam diikat dua, sehingga makanan ini disebut kue yang indah dan menawan.

Secara tampilan, selendang mayang memiliki tiga lapisan warna dalam satu loyang, yang kemudian dipotong memanjang menyerupai selendang sebelum dipotong kecil berbentuk wajik. Di beberapa daerah, masyarakat juga mengenalnya dengan sebutan “bendrong.”

Makna di Balik Nama dan Warna Selendang Mayang

Penamaan selendang mayang berasal dari perpaduan warna khas yang digunakan dalam makanan ini. Kata “selendang” menggambarkan kombinasi warna hijau, putih, dan merah yang menyerupai selendang penari, sedangkan “mayang” bermakna kenyal dan manis.

Warna-warna ini juga memiliki makna budaya yang dalam bagi masyarakat Betawi. Misalnya, warna merah melambangkan pengaruh budaya Tionghoa, kuning mencerminkan budaya Melayu, dan hijau dikaitkan dengan tradisi Arab.

Minuman ini telah populer sejak tahun 1940-an, tetapi sempat menghilang selama puluhan tahun sebelum kembali muncul pada 1990-an. Saat itu, selendang mayang mulai sering disajikan dalam acara hajatan, terutama dalam pesta pernikahan dan sebagai menu takjil saat bulan Ramadan.

Simbol Kehangatan dalam Tradisi Betawi

Selendang mayang bukan sekadar minuman pelepas dahaga, tetapi juga memiliki makna budaya yang mendalam. Menyantapnya melambangkan kehangatan dan kemeriahan dalam setiap perayaan. Selain menyegarkan, minuman ini juga dapat mengurangi rasa lapar karena dibuat dari tepung beras yang mengenyangkan.

BACA JUGA: Sejarah dan Resep Es Doger, Kuliner Tradisional Indonesia yang Masih Eksis

Sebagai bagian dari warisan budaya, selendang mayang perlu dilestarikan kembali agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Sejarah hingga simbol yang melekat pada selendang mayang menjadi identitas budaya lokal agar tetap terjaga di tengah modernisasi.

(Virdiya/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Erwin Sebutkan Beberapa Solusi Atasi Sampah di Kota Bandung
Erwin Sebutkan Beberapa Solusi Atasi Sampah di Kota Bandung
Harga Emas Antam Hari Ini setelah Naik Turun Sepekan Stabil
Harga Emas Antam Hari Ini setelah Naik Turun Sepekan Stabil
prambors delta fm dijual
Demi Bayar Gaji Karyawan Prambors dan Delta FM Jual Gedung
Longsor Gunung Kuda Cirebon
Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon Dipastikan Dapat Santunan
Luis Enrique
Makna Mendalam di Balik Kaos Hitam Luis Enrique Saat Rayakan Gelar Juara Liga Champions
Berita Lainnya

1

Kue Cubit dan Komunikasi: Rahasia Sukses Mang Joker Dalam Membangun Hubungan dengan Pelanggan

2

Lokasi Tambang Gunung Kuda Cirebon Masuk Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi

3

Seleksi Ketat, Ratusan Mahasiswa Bersaing untuk Menjadi Pelaut PIS lewat Program Beasiswa

4

Longsor Gunung Kuda Cirebon, ESDM Jabar Sebut Sudah Peringatkan Berkali-kali

5

Strategi Diversifikasi Produk
Headline
Penyebab Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Kabupaten Timor Tengah Utara
Penyebab Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Kabupaten Timor Tengah Utara
Nick Kuipers Tanggapi Usulan Bobotoh Yang Ingin Membuatkan Patung Sebagai Bentuk Apresiasi
Nick Kuipers Tanggapi Usulan Bobotoh Yang Ingin Membuatkan Patung Sebagai Bentuk Apresiasi
Longsor Gunung Kuda Cirebon
Tim SAR Gabungan Terus Upayakan Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon
PSG
PSG Juara Liga Champions Musim 2024-2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.