BANDUNG, TM.ID: Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyayangkan pembelian alat utama sistem senjata (Alutsista) bekas, yang dilakukan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto.
Dimana terakhir Kementerian Pertahanan membeli 12 jet tempur RI Mirage 2000-5 milik Qatar senilai hampir Rp13 triliun.
BACA JUGA: Jelang Pilpres 2024 Menag Yaqut Sebut Pilih Amin Bid’ah, Bercanda?
Dia mengaku sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, kala memberi sambutan dalam HUT ke-78 TNI yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada Kamis (5/10) kemarin. Presiden Jokowi meminta supaya belanja alutsista bisa dilakukan secara bijak, karena keterbatasan kemampuan anggaran.
“Saya setuju dengan pernyataan Presiden Jokowi. Pengadaan alutsista itu harus mempertimbangkan banyak hal. Terutama tentang hakekat ancaman dan kemampuan keuangan negara,” ujarnya, Kamis (6/10/2023).
Maka dari itu kata Hasanuddin, pengadaan alutsista dapat dioptimalisasi dengan memberdayakan Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP). Sebab bukan tidak mungkin, Indonesia mampu memproduksi sendiri akan kebutuhan alutsista.
BACA JUGA: Kemenhan Bakal Perkuat Alutsista TNI AL Pakai Kapal Selam Teknologi Canggih Desain Hybrid
Terlebih, hal ini sambung dia turut menjadi investasi jangka panjang. Ketimbang memaksakan membeli dari negara asing, namun dalam kondisi bekas. Sebab tentunya masa usia dan efektivitasnya tidak seperti dengan kondisi barang baru.
“Sia-sia saja kita membeli alutsista tua atau bekas pakai. Disamping perawatannya mahal, usia pakainya juga pendek dan tak ada nilai investasi untuk jangka panjang buat negeri ini,” ucapnya.
Hasanuddin berharap, pemerintah dapat berpikir ulang dalam rencana pembelian alutsista bekas dan lebih cenderung menggenjot BUMNIP, sehingga mampu memproduksi secara mandiri.
“Saya yakin kita pasti bisa memproduksi alutsista secara mandiri, tak perlu membeli alutsista bekas dari luar negeri,” tandasnya.
(Dang Yul/Masnur)