BANDUNG.TM.ID Bandara Kemayoran yang ada di Jakarta ternyata merupakan bandara pertama di Indonesia. Berdiri pada tahun 1940, awalnya Koninklijke Nederlands Indische Luchvaart Maatschappy (KNILM) mengelola bandara ini, melansir dari Kompas.
Bandara ini pemerintah resmikan pada 8 Juli 1940 dan menjadi bandara internasional pertama yang ada di Indonesia. Sebelum resmi bandara ini sudah kedatangan pesawat DC-3 yang merupakan pesawat milik pengelola bandara ini. Dulu bandara ini pernah menggelar airshow pertama di Asia. Acara tersebut pada 31 Agustus 1940 dan terdapat pesawat KNILM dan juga pesawat milik Aeroclub yang ada di Batavia.
Saat Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang, bandara ini diisi oleh pesawat buatan dari Jepang. Pesawat pertama dari Jepang yang mendarat di Bandara Kemayoran ini merupakan peswata tempur Mitsubishi A6M6 Zeke biasanya orang sebut dengan sebutan Navy-0.
Saat Jepang menyerah, bandara tersebut penuh dengan pesawat Sekutu, seperti B-25 Mitchell, P-51 Mustang, dan Supermarine Spitfire.
Indonesia Merdeka
Bandara Kemayoran ini ternyata menjadi saksi dari penerbangan sipil modern, khususnya di Indonesia. Pesawat yang memiliki mesin jet saat itu berdatangan ke kemayoran, seperti Grumman Albatros, Ilyushin II-14, Saab 91 Safir, dan Cessna.
Ada juga beberapa kepala negara yang pernah menginjakkan kakinya di bandara ini untuk menghadiri acara internasional. Pada tahun 1973, pesawat DC-10 milik KLM yang saat itu Garuda Indonesia sewa mengangkut haji, ternyata merupakan pesawat terbesar dan terberat yang singgah di bandara tersebut.
Setelah beberapa lama, pemerintah lalu memindahkan penerbangan Internasional yang asalnya di Bandara Kemayoran ke Halim Perdanakusuma.
Tahun 1985 Bandara Tutup
Saat tanggal 31 Maret 1985 akhirnya bandara ini resmi ditutup pemerintah. Alasannya karena lapangannya termasuk daerah pendaratan lapangan Bandara Soekarno-Hatta. Kedua bandara tersebut jaraknya menyilang dan juga menjadi salah satu faktor penutupan.
Saat ini bandara pertama di Indonesia ini berubah menjadi kompleks Pekan Raya Jakarta dan juga Kotabaru Kebayoran. Meskipun sudah beralih fungsi sisa-sisa bangunan bandara tersebut masih ada sampai sekarang namun tidak terurus.
Pemerintah memiliki kebijakan untuk membangun pusat pertumbuhan baru sebagai kota yang memiliki fungsi utama sebagai sarana perdagangan internasional, maka dari itu Bandara ini menjadi kawasan pembangunan terpadu.
Mengutip Kompas, Bekas lahan bandara Kemayoran sekarang berada di bawah pengelolaan PPK Kemayoran, yang merupakan BLU kawasan yang identik dengan pengembang dengan produk utamanya adalah lahan siap bangun.
BACA JUGA: Sejarah Dibalik Keindahan Banda Neira
(kaje)