Mengenal Pupuh Pucung: Jenis Tembang Sunda dengan Nilai Moral Tinggi

Pupuh Pucung
(AI)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pupuh Pucung, lagu dalam bahasa Sunda yang terikat oleh banyak suku kata dalam satu bait, jumlah larik, dan permainan lagu, memiliki kekayaan nilai-nilai moral yang sangat tinggi.

Syair yang ada bukan hanya sekadar rangkaian kata-kata tanpa isi, melainkan mengandung nilai-nilai filosofi yang sangat dalam.

Salah satu jenis pupuh adalah pupuh pucung. Pupuh pucung biasanya terdiri dari empat larik atau baris.

Istilah pupuh merujuk pada tembang yang memiliki pola kalimat baku atau sebagai lagu yang memiliki aturan tertentu. Pada baris-baris liriknya, lagu Sunda ini memiliki jumlah 17 patokan sesuai dengan jumlah jenis pupuh yang ada di Jawa Barat.

Mengutip dari buku Pendidikan Musik: Permasalahan dan Pembelajarannya, J. Julia (2017:67), aturan dalam lagu pupuh meliputi aturan dalam jumlah baris, jumlah suku kata dalam setiap baris, huruf vokal dalam suku kata terakhir dalam setiap baris, dan watak setiap pupuh.

Pupuh pucung, sebagai salah satu jenis pupuh dalam bahasa Sunda, biasanya menggambarkan nasihat, pepatah, atau sesuatu yang layak untuk diberitahukan kepada masyarakat. Karakteristik pupuh pucung dapat dilihat dari guru lagu dan guru wilangannya yang terdiri dari 12-u, 6-a, 8-e/o, 12-a.

Berikut beberapa contoh pupuh pucung dalam bahasa Sunda:

Contoh 1

Utamana jama kudu rea batur,
keur silih tulungan, silih titipkeun nya diri,
budi akal lantaran ti pada jalma.

Artinya dalam bahasa Indonesia

Apalagi saat harus bersama orang lain,
untuk saling membantu, saling percaya,
alasan karena orang.

Contoh 2

Bapa pucung ka putrana lajeng nyaur,
Putra ngadeuheusan, Ramana lenggah ngagedeng,
Sang bupatya ngadawuh hibat kaputra.

Artinya dalam bahasa Indonesia

Sang ayah memandang putranya lalu memanggil,
Putranya menurut, Ayahnya duduk,
Bupati mengucapkan hibat kaputra.

Contoh 3

Maneh kudu ngajaga sabatur-batur,
tungguan di jalan, di gunung di Malabari,
nyieun garduh nyieun tangsi leuleutikan.

Artinya dalam bahasa Indonesia

Kalian harus menjaga,
menunggu di jalan, di Gunung Malabari,
Membuat gardu membuat tangsi kecil.

BACA JUGA : 17 Jenis-Jenis Pupuh Sunda yang Memikat Mulai dari Seukar Ageung Hingga Seukar Alit

Contoh 4

Maneh tunggu bisi aya nu lumaku,
ngakukeun ti Arab, atawa ti sejen nagri,
poma-poma ku maneh kudu paehan.

Artinya dalam bahasa Indonesia

Kamu (harus) menjaga jangan sampai ada yang lewat,
mengaku dari Arab, atau dari negri lain,
harus dibunuh.

Beberapa contoh pupuh pucung dalam bahasa Sunda di atas, sering dinyanyikan dan dipelajari di sekolah. Semoga penjelasan yang disampaikan bermanfaat.

 

(Hafida Rismayanti/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Sertifikat Laut Anies
CEK FAKTA: Isu Kepemilikan Sertifikat Laut oleh Anies Baswedan dan Said Didu
Salat Tarawih
Daftar Tempat Salat Tarawih Terlama dan Tercepat di Indonesia, Ada Jawa Barat!
warna Pertalite Pertamax
Viral Warna Pertamax dan Pertalite Tak Beda, Netizen: Parah Rakyat Rugi!
nikita mirzani
5 Kali Jadi Tersangka, Ini Dia Rekam Jejak Kasus Nikita Mirzani
Asam lambung naik saat puasa
Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Saat Puasa
Berita Lainnya

1

Tok, Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 H Jatuh Besok 1 Maret

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Antisipasi Dampak PHK Sritex, Kemnaker Siapkan Langkah Ini

5

Tok! 1 Ramadan Besok, Ini Hasil Pantauan Hilal
Headline
disertasi bahlil
DGB UI Temukan Pelanggaran, Menteri Bahlil Harus Ulang Disertasi!
Menhan Serahkan 700 Maung MV3 Buatan Pindad di Lanud Husein
Menhan Serahkan 700 Maung MV3 Buatan Pindad di Lanud Husein
Bayern Munchen
Tekuk VfB Stuttgart, Bayern Munchen Makin Kokoh di Puncak Klasemen
Badai PHK di RI
Antisipasi Dampak PHK Sritex, Kemnaker Siapkan Langkah Ini

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.