Mengenal Obsessive-Compulsive Disorder (OCD): Definisi, Gejala, dan Penyebabnya

Penulis: Vini

Obsessive-Compulsive Disorder
Ilustrasi. (Pixabay)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan mental yang sering kali disalahpahami oleh masyarakat.

Kondisi ini ditandai oleh adanya pikiran obsesif dan perilaku kompulsif yang berulang, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya.

Apa Itu Obsessive-Compulsive Disorder?

OCD adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang mengalami obsesi—pikiran, gambar, atau dorongan yang tidak diinginkan dan mengganggu, yang menimbulkan kecemasan.

Untuk mengatasi kecemasan ini, penderita OCD merasa terdorong untuk melakukan tindakan berulang atau ritual yang disebut kompulsi, meskipun tindakan tersebut sering kali tidak rasional dan hanya memberikan perasaan lega sementara.

Gejala OCD

  1. Obsesi: Pikiran yang tidak diinginkan dan berulang yang memicu kecemasan. Contoh obsesi umum meliputi:
    • Ketakutan berlebihan terhadap kuman atau kontaminasi.
    • Kekhawatiran tentang simetri atau ketertiban.
    • Pikiran agresif yang tidak diinginkan terhadap diri sendiri atau orang lain.
    • Ketakutan membuat kesalahan besar atau keputusan yang salah.
  2. Kompulsi: Tindakan berulang yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan dari obsesi. Contoh kompulsi umum meliputi:
    • Mencuci tangan berulang kali.
    • Memeriksa pintu, kompor, atau lampu secara terus-menerus.
    • Mengatur barang-barang dengan cara yang sangat spesifik.
    • Menghitung atau mengulang tindakan tertentu.

Penyebab OCD

Meski penyebab pasti OCD belum sepenuhnya diketahui, beberapa faktor yang diyakini berperan dalam perkembangan gangguan ini meliputi:

  1. Faktor Genetik: Orang yang memiliki anggota keluarga dengan OCD cenderung lebih rentan mengalami gangguan ini, menunjukkan adanya komponen genetik dalam perkembangannya.
  2. Perubahan di Otak: Studi pencitraan otak mengungkapkan bahwa beberapa area otak bekerja berbeda pada orang dengan OCD. Gangguan pada sistem serotonin, neurotransmiter yang mengatur suasana hati dan perilaku, diyakini berperan penting.
  3. Lingkungan: Pengalaman traumatis, stres berat, atau penyakit fisik dapat memicu gejala OCD, terutama pada individu yang sudah rentan. Infeksi streptokokus pada anak-anak, misalnya, dapat memicu sindrom yang disebut PANDAS, yang memunculkan gejala OCD.

Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda OCD, penting untuk segera mencari bantuan dari tenaga medis ahli.

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
kpu psu
Dinilai Kurang, KPU Ajukan Anggaran Tambahan Rp 986 Miliar!
BRI Liga 1
PT LIB dan Liga 1 Berubah Nama, Ferry Paulus Beberkan Alasannya
Persib Bandung vs Dewa United
Prediksi Skor Persib Bandung vs Dewa United Piala Presiden 2025
Driver ShopeeFood
Masalah Sepele, Satu Keluarga di Sleman Keroyok Driver ShopeeFood
GUNUNG LEWOTOBI DAN LEWOTOLOK ERUPSI
Gunung Lewotolok dan Lewotobi Erupsi, 2 Bandara di NTT Ditutup
Berita Lainnya

1

Klarifikasi PT LIB Terkait Batalnya Keterlibatan Malut United dan Persebaya di ACC Cup 

2

Pelatih Persib Luapkan Isi Hatinya Yang Kurang Sreg Main di Piala Presiden

3

PSG Tantang Real Madrid di Semifinal Piala Dunia Antarklub 2025

4

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, 5 Desa Tertutup Abu Vulkanik

5

Demi Hindari Pemeriksaan Dana Rp 33 M, Bendahara KPU Buru Maluku Bakar Kantor
Headline
bella ciao
Evolusi Perlawanan Lagu "Bella Ciao": dari Buruh ke Gerilya, dari Netflix ke Jalanan!
6ead1906-8064-4a0a-b418-af6552611334
Wartawan TV Nasional Diintimidasi Saat Liput Aduan Orang Tua Siswa di Disdik Kota Bandung
BRI Super League
Resmi! Liga 1 Berganti Nama Jadi BRI Super League, Klub Bisa Kontrak 11 Pemain Asing
Persib Bandung
Link Live Streaming Persib Bandung vs Dewa United Selain Yalla Shoot

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.