Mengenal Mati Batang Otak yang Dialami Anak Usia 7 Tahun Usai Operasi Amandel

Mati Batang Otak
(Indonesia RE)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Kasus mati batang otak seringkali melibatkan aspek hukum, seperti yang terjadi pada kasus anak berinisial A. Setelah menjalani operasi amandel, anak tersebut tidak kunjung sadar dan divonis mati batang otak. Orang tua korban melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.

Mati batang otak adalah sebuah kondisi yang menghentikan fungsi vital pada bagian otak yang sangat penting, merupakan suatu peristiwa yang memerlukan pemahaman mendalam. Artikel ini akan membahas secara rinci apa itu mati batang otak, penyebabnya, serta dampaknya terhadap kesehatan seseorang.

Apa Itu Mati Batang Otak?

Mati batang otak terjadi ketika bagian otak yang disebut batang otak kehilangan fungsinya. Perannya juga sangat vital dalam mengatur fungsi otomatis tubuh, seperti pernapasan, detak jantung, tekanan darah, dan kemampuan menelan. Pada dasarnya, penyakit ini bisa menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran, tidak dapat bernafas secara mandiri, dan kehilangan kemampuan gerak.

Batang otak, yang menjadi penghubung antara bagian bawah otak dan sumsum tulang belakang, mengatur sejumlah fungsi krusial dalam tubuh manusia. Ini termasuk pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, kemampuan menelan, dan distribusi informasi dari otak ke seluruh tubuh.

BACA JUGA: Cara Mengatasi Gangguan Pernapasan Akibat Polusi Udara

Penyebab

Keadaan ini berhentinya suplai darah dan oksigen ke area otak, yang kemudian mengakibatkan kerusakan jaringan pada batang otak. Beberapa penyebab umum termasuk trauma atau cedera otak parah, seperti jatuh, kecelakaan, atau pukulan keras pada kepala.

Trauma dan Cedera Otak

Trauma atau cedera otak parah dapat menjadi pencetus penyakit ini. Kondisi ini dapat timbul akibat kecelakaan, pukulan keras pada kepala, atau jatuh yang mengakibatkan terhentinya aliran darah dan oksigen ke otak.

Penyakit dan Gangguan Tubuh

Hal ini juga bisa terjadi karena penyakit atau gangguan tubuh tertentu. Contohnya adalah perdarahan otak, infeksi di otak, atau keberadaan tumor otak. Penyakit ini dapat menimbulkan tekanan di otak, yang menyebabkan penurunan aliran darah dan kerusakan jaringan.

Kondisi Medis lainnya

Selain itu, hal ini juga dapat dipicu oleh kondisi medis seperti henti jantung, serangan jantung, stroke, dan penggumpalan darah. Semua kondisi ini mengakibatkan penurunan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otak, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan akhirnya mati batang otak.

 

(Kaje/Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Risiko suntik testosteron
Apakah Suntik Testosteron Memiliki Risiko Tinggi?
Liburan Akhir Tahun
Dave Hendrik Liburan Akhir Tahun di Korea Selatan
Hidangan khas natal
5 Hidangan Khas Natal di Indonesia, Mana Favoritmu?
Ekspor Gula Aren
LPEI Dorong Ekspor Gula Aren Banten Lewat Program Desa Devisa
Lagu Apa Sih
Radja Akui Terinspirasi Lagu Rose dan Bruno Mars untuk Single Terbaru "Apa Sih"
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

4

25 Link Download Kartu Ucapan Natal dan Tahun Baru 2024, Bisa Langsung Digunakan

5

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut
Headline
Material Longsor Menutup Jalan Cigaru
Material Longsor Menutup Jalan Cigaru, Akses Warga Kiara Dua - Bagbagan Sukabumi Terisolir
Remisi Khusus Natal 2024
15.807 Narapidana Terima Remisi Khusus Natal 2024
Kajari Kediri Lepaskan Tembakan Saat Dibuntuti OTK
Kajari Kediri Lepaskan Tembakan Saat Dibuntuti OTK, Begini Kronologinya
Empat Desa di Mamuju Terisolir Tertutup Material Longsor
Empat Desa di Mamuju Terisolir Tertutup Material Longsor

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.