BANDUNG,TM.ID: Kampung seni Giri Harja terletak di Jalan Giri Harja, keluharan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kampung Giri Harja ini merupakan salah satu kampung yang masih aktif dalam melestarikan kesenian lukisan dan wayang golek.
Nama Giri Harja sendiri diambil dari kelompok kesenian wayang golek yang dipimpin oleh keluarga dalang Asep Sunandar Sunarya.
Kampung Jelekong juga menjadi pusat seni terbesar di Bandung dan hal ini diciptakan pertama kali oleh seorang seniman terkenal yaitu Abah Odin Rohidin yang telah merintis pusat kesenian jelekong dari tahun 1969.
Kemudian diturunkan kepada anak dan cucunya, hingga semakin berkembang sampai saat ini di kampung jelekong. Pada saat ini juga sebagian masyarakatnya masih banyak yang berprofesi sebagai seniman lukis.
Untuk wayang golek sendiri, pada saat ini telah ditetapkan sebagai warisan kebudayaan yang telah mendunia. Padepokan Giri Harja juga menjadi tempat untuk melestarikan wayang golek sebagai kesenian yang tidak boleh punah tergerus zaman.
Wayang sendiri merupakan salah satu seni yang diciptakan sebagi bentuk ekpresi dari sebuah cerita , yang mana penokohannya sudah ditentukan karakter itu sendiri.
BACA JUGA: Meriahnya Kompetisi Dalang Muda Wayang Golek 2023 di Kabupaten Bandung
Pagelaran wayang golek pun tidak hanya sebagai hiburan saja, namun bisa juga dijadikan sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama islam.
Padepokan Giri Harja telah ada sejak 1957. Prestasi yang diahsilkan oleh Abah Sunaya pung sangat luar biasa, dimana pada tahun 1970 Abah Sunarya ini berkali-kali diundang untuk mendalang di Eropa diantaranya Prancis dan Swedia.
Pada masa inilah menjadi masa keemasan padepokan Giri Harja. Untuk mewariskan kebudayaan tersebut, Abah Sunarya akhirnya mendirikan sebuah grup wayang yang dikenal Pusaka Giri Harja.
Sama halnya dengan Abah Odin Rohidin, Abah Sunarya juga mewariskan kesenian wayang golek ini secara turun temurun kepada anak-anaknya.
Sehingga pada saat ini sudah memasuki generasi 4. Padepokan Giri Harja juga telah mampu melahirkan dalang-dalang muda.
Pada saat ini pun warganya masih senantiasa menjaga kelestarian serta mengembangkan Kampung Seni dan Budaya Jelekong.
Sebenarnya tidak hanya dalam bidang lukisan dan wayang golek saja, warga di Kampung Jelekong juga memiliki banyak potensi dibidang lainnya, seperti tari, pencak silat, sisingaan dan masih banyak lagi.
Selain itu keadaan sumber daya manusia juga dan banyaknya lahir seniman juga dapat mendukung kampung Jelekong sebagai salah satu tempat wisata kesenian.
Namun, untuk bisa dijadikan sebagai tempat wisata sejarah, kampung jelekong juga mesti memiliki bantuan dari pihak luar seperti investor ataupun dari pemerintah, namun sayangnya hal tersebut belum ada upaya apapun.
(Yeyet Nuryeti/Magang/Aak)