Mengenal Istilah Rajaban yang Jadi Tradisi Saat Perayaan Isra Mikraj

Isra Mikraj-3
(Nusaperdana)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Isra Mikraj merupakan peristiwa penting dalam agama Islam yang diperingati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Salah satu tradisi yang turut memeriahkan perayaan ini adalah Rajaban.

Namun, apa sebenarnya Rajaban dan bagaimana makna serta pelaksanaannya? Simak penjelasannya di bawah ini!

1. Apa itu Rajaban?

Rajaban adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Cirebon, Jawa Barat, dalam rangka memperingati Isra Mikraj. Tradisi ini memiliki ciri khas berupa berziarah ke Plangon, tempat pemakaman dua tokoh ulama besar, yaitu Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan. Masyarakat Cirebon biasanya bersama-sama menuju Plangon dalam momen peringatan ini.

Selain berziarah ke Plangon, Rajaban di Cirebon juga melibatkan kegiatan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Di sana, biasanya ada pengajian di malam Isra Miraj, yang diikuti oleh doa bersama dan pembagian nasi bogana kepada warga sekitar keraton.

2. Makna Tradisi

Salah satu makna utama dari tradisi Rajaban adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan kepada umat manusia. Tradisi ini juga menjadi wujud hubungan yang lebih erat antara manusia dengan Sang Pencipta melalui doa dan sholawat.

Dari segi budaya, Rajaban juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan menjaga nilai-nilai budaya yang telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Cirebon sejak lama. Selain itu, Rajaban juga berperan dalam mempererat silaturahmi antar sesama masyarakat, sehingga menciptakan rasa kebersamaan dan persatuan yang kuat.

BACA JUGA: Keistimewaan Buroq yang Jadi Kendaraan Nabi Muhammad Saat Isra Mikraj

3. Tradisi

Selain Rajaban, terdapat pula beberapa tradisi lain yang turut memperingati Isra Mikraj di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah tradisi Nganggung yang terjadi di Kelurahan Kampung Bukit, Toboali, Bangka Belitung. Nganggung merupakan tradisi di mana masyarakat membawa makanan masing-masing untuk kemudian dikumpulkan dan disantap bersama dalam sebuah acara bersama.

Tradisi lain yang cukup populer adalah Ambegan, yang biasanya masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur lakukan. Ambegan adalah sebuah tradisi di mana masyarakat membuat wadah berisi makanan seperti ayam, lauk pauk, serundeng, telur, dan kentang, yang kemudian di bawa ke mushola setelah shalat magrib untuk dibagikan kepada jamaah.

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik Terhadap Performa Permainan Persib
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Rak Menjaga Buku
Inilah Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Rak Buku!
Risiko suntik testosteron
Apakah Suntik Testosteron Memiliki Risiko Tinggi?
Liburan Akhir Tahun
Dave Hendrik Liburan Akhir Tahun di Korea Selatan
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Pesawat Azerbaijan Airline Jatuh di Kazakhstan
Pesawat Azerbaijan Airline Jatuh di Kazakhstan: 38 Tewas, 29 Selamat
Gempa Guncang Nanggroe Aceh Darussalam
Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Nanggroe Aceh Darussalam
Persib Masih Menjadi Tim Yang Belum Terkalahkan di Liga 1
Persib Masih Menjadi Tim Yang Belum Terkalahkan di Liga 1, Bojan Hodak: Ini Sepakbola Yang Berbeda

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.