BANDUNG,TM.ID: Isra Mikraj merupakan peristiwa penting dalam agama Islam yang diperingati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Salah satu tradisi yang turut memeriahkan perayaan ini adalah Rajaban.
Namun, apa sebenarnya Rajaban dan bagaimana makna serta pelaksanaannya? Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Apa itu Rajaban?
Rajaban adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Cirebon, Jawa Barat, dalam rangka memperingati Isra Mikraj. Tradisi ini memiliki ciri khas berupa berziarah ke Plangon, tempat pemakaman dua tokoh ulama besar, yaitu Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan. Masyarakat Cirebon biasanya bersama-sama menuju Plangon dalam momen peringatan ini.
Selain berziarah ke Plangon, Rajaban di Cirebon juga melibatkan kegiatan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Di sana, biasanya ada pengajian di malam Isra Miraj, yang diikuti oleh doa bersama dan pembagian nasi bogana kepada warga sekitar keraton.
2. Makna Tradisi
Salah satu makna utama dari tradisi Rajaban adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan kepada umat manusia. Tradisi ini juga menjadi wujud hubungan yang lebih erat antara manusia dengan Sang Pencipta melalui doa dan sholawat.
Dari segi budaya, Rajaban juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan menjaga nilai-nilai budaya yang telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Cirebon sejak lama. Selain itu, Rajaban juga berperan dalam mempererat silaturahmi antar sesama masyarakat, sehingga menciptakan rasa kebersamaan dan persatuan yang kuat.
BACA JUGA: Keistimewaan Buroq yang Jadi Kendaraan Nabi Muhammad Saat Isra Mikraj
3. Tradisi
Selain Rajaban, terdapat pula beberapa tradisi lain yang turut memperingati Isra Mikraj di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah tradisi Nganggung yang terjadi di Kelurahan Kampung Bukit, Toboali, Bangka Belitung. Nganggung merupakan tradisi di mana masyarakat membawa makanan masing-masing untuk kemudian dikumpulkan dan disantap bersama dalam sebuah acara bersama.
Tradisi lain yang cukup populer adalah Ambegan, yang biasanya masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur lakukan. Ambegan adalah sebuah tradisi di mana masyarakat membuat wadah berisi makanan seperti ayam, lauk pauk, serundeng, telur, dan kentang, yang kemudian di bawa ke mushola setelah shalat magrib untuk dibagikan kepada jamaah.
(Kaje/Usk)