BANDUNG,TM.ID: Hiperlipidemia adalah kondisi kolesterol tinggi yang sering kali tanpa gejala namun memiliki potensi meningkatkan risiko penyakit serius seperti penyakit jantung dan stroke.
Yuk kita kenali apa itu hiperlipidemia, faktor risiko, gejala, diagnosis, dan cara mengatasinya, seperi dilansir dari Alodokter, Minggu (21/1/2023).
Mengenal Hiperlipidemia
Hiperlipidemia merupakan istilah medis untuk menggambarkan tingginya kadar kolesterol atau trigliserida dalam darah. Kedua jenis lemak ini, baik yang diproduksi oleh tubuh maupun diperoleh dari makanan, memainkan peran penting dalam kesehatan kita. Namun, ketidakseimbangan dalam kadar kolesterol dan trigliserida dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Kolesterol, terbagi menjadi kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL), menjadi faktor utama dalam hiperlipidemia. Kondisi ini terjadi ketika terlalu banyak kolesterol jahat dalam darah dan tidak cukup kolesterol baik untuk membersihkannya. Inilah yang dapat menyebabkan pembentukan plak pada dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Faktor Risiko Hiperlipidemia
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hiperlipidemia:
- Gaya Hidup Tidak Sehat: Gaya hidup seperti obesitas, konsumsi makanan berlemak berlebihan, merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik.
- Obat-Obatan Tertentu: Beberapa obat, seperti pil KB, diuretik, dan obat antidepresan tertentu, dapat memengaruhi tingkat kolesterol dalam darah.
- Kondisi Kesehatan Tertentu: Kolesterol abnormal dapat ditemukan pada ibu hamil dan individu dengan kondisi kesehatan seperti diabetes, penyakit ginjal, kelainan tiroid, dan sindrom ovarium polikistik.
- Keturunan: Hiperlipidemia dapat bersifat genetik, meningkatkan risiko pada individu dengan riwayat keluarga yang memiliki kadar kolesterol tinggi.
BACA JUGA: Resep Obat Penyakit Jantung Ala dr Zaidul Akbar Ini Mudah Didapatkan
Gejala dan Diagnosis Hiperlipidemia
Hiperlipidemia seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, pada kasus turunan, mungkin terlihat pertumbuhan lemak kekuningan di sekitar mata dan persendian. Untuk mendeteksi hiperlipidemia, dilakukan tes darah yang mencakup pemeriksaan profil lemak atau panel lipid. Hasil tes ini mencakup kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol baik, dan kolesterol jahat.
Kadar normal kolesterol dapat bervariasi, tetapi umumnya dianggap normal jika:
- Kolesterol total berada di bawah 200 mg/dL.
- Kolesterol LDL berkisar antara 100–129 mg/dL.
- Trigliserida berada di bawah 150 mg/dL.
Cara Mengatasi Hiperlipidemia
Hiperlipidemia dapat diatasi dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan pola makan yang tepat. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi:
- Gaya Hidup Sehat: Menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol, dan rajin berolahraga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
- Konsumsi Obat: Untuk kasus yang lebih serius, penggunaan obat seperti statin, asam nikotinat, atau fibrat dapat diresepkan oleh dokter.
Penting untuk menjalani pemeriksaan darah secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan langkah penanganan yang tepat sesuai kondisi masing-masing. Membuat perubahan gaya hidup dan mengelola hiperlipidemia dapat menjadi kunci untuk mencegah risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih besar. Jadi, mari bersama-sama menciptakan kehidupan yang lebih sehat dengan pemahaman yang lebih baik tentang hiperlipidemia.
(Budis)