JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Aksi unjuk rasa yang telah berlangsung sejak 28 Agustus 2025 mulai memasuki fase yang mengkhawatirkan. Sejumlah ritel di Jakarta menjadi sasaran penjarahan dan pembakaran, menciptakan kekhawatiran soal ketersediaan bahan pokok di tengah masyarakat.
Menanggapi situasi ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso (Busan) menyatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pelaku usaha ritel dan pengelola pusat perbelanjaan.
“Kita berkoordinasi untuk tetap menjaga pasokan, juga yang di daerah-daerah,” ujar Menteri Budi Santoso saat menghadiri acara Gerakan Pangan Murah di Jakarta, Sabtu (30/8/2025)
Budi Santoso menegaskan, para pelaku usaha telah berkomitmen untuk tetap menyediakan kebutuhan bahan pokok, meski situasi keamanan belum sepenuhnya stabil.
“(Pelaku usaha) siap mendistribusikan barang-barang. Pada prinsipnya siap. Kemarin sih tidak ada masalah ya,” tegasnya.
Baca Juga:
Massa Geruduk Rumah Uya Kuya: Intinya Aku Ikhlas
JK Minta Pemerintah Dengarkan Keluhan: Jangan Biarkan Kerusuhan Meluas
Pernyataan ini memberikan angin segar bagi masyarakat yang mulai resah akan potensi kelangkaan barang kebutuhan harian akibat gangguan distribusi.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau membeli kebutuhan secara berlebihan akibat situasi unjuk rasa, sebab ketersediaan stok masih mencukupi.
“Semua produk, semua kebutuhan, baik di ritel maupun di pasar rakyat, aman semua. Stok aman semua,” kata Budi.
Di sisi lain, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah dalam menjaga keamanan masyarakat di pusat-pusat perbelanjaan di tengah gelombang aksi protes.
Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah di Jakarta, Sabtu, menegaskan bahwa pihaknya berharap seluruh elemen masyarakat dapat menahan diri, mengutamakan keselamatan, dan menjaga ketertiban bersama.
Hippindo juga meminta pemerintah meningkatkan pengamanan di area publik sekaligus membuka ruang dialog yang konstruktif untuk menampung aspirasi masyarakat.
Sebagai informasi, rangkaian aksi demonstrasi telah berlangsung sejak awal pekan keempat Agustus dengan berbagai tuntutan. Aksi protes berlanjut setelah seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan meninggal dunia karena Brimob. (usamah kustiawan)