BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Masyarakat Indonesia kembali dibuat resah dengan terungkapnya praktik pengoplosan beras premium oleh sejumlah produsen besar.
Kasus ini mencuat usai Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengumumkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian bersama Satgas Pangan.
Dari temuan tersebut, sebanyak 212 merek beras dinyatakan tidak memenuhi standar mutu, dan 26 di antaranya diduga merupakan hasil pengoplosan. Merek-merek ini berasal dari empat perusahaan besar: Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).
Pelanggaran yang ditemukan meliputi ketidaksesuaian berat kemasan, komposisi bahan, hingga label produk. Lalu, sebenarnya bahan apa saja yang digunakan dalam praktik pengoplosan beras? Apa saja bahayanya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Bahaya Konsumsi Beras Oplosan bagi Kesehatan
Mengonsumsi beras oplosan tidak hanya menipu dari sisi kualitas, tetapi juga mengandung risiko serius terhadap kesehatan, terutama jika zat-zat kimia digunakan dalam pengolahan. Berikut beberapa dampak buruk yang mungkin ditimbulkan:
- Kerusakan organ dalam, terutama ginjal dan hati akibat paparan zat kimia seperti pemutih atau pengawet.
- Gangguan pencernaan, termasuk diare, mual, dan sembelit karena kontaminasi atau kualitas beras yang buruk.
- Paparan zat karsinogenik yang berpotensi menyebabkan kanker jika beras mengandung pemutih atau pewarna buatan.
- Gangguan hormon, terutama jika bahan kimia mempengaruhi sistem endokrin.
- Cacat janin, jika dikonsumsi oleh ibu hamil karena beberapa zat kimia berbahaya dapat memengaruhi perkembangan janin.
Baca Juga:
- Kasus beras oplosan yang mencuat kembali di tahun 2025 menjadi peringatan penting bagi konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih bahan pangan.
- Pastikan membeli beras dari produsen terpercaya, periksa label kemasan, dan perhatikan kondisi fisiknya sebelum dimasak.
Beras adalah makanan pokok masyarakat Indonesia. Karena itu, kualitas dan keamanannya harus dijaga. Mari lebih cermat dalam memilih dan tidak segan melapor jika menemukan kejanggalan dalam produk beras yang kamu konsumsi.
(Anisa Kholifatul Jannah)