BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jumarso (41), mantan Kepala Desa Kedungbokor, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, resmi sebagai tersangka korupsi dana desa sebesar Rp387 juta.
Pengakuan mengejutkan terungkap dalam konferensi pers Polres Brebes, Kamis (9/1/2025), di mana Jumarso mengaku menggunakan dana tersebut untuk cicilan mobil dan hiburan karaoke.
“Kami tidak akan mentolerir perbuatan seperti ini. Semoga kasus ini menjadi pelajaran penting agar pengelolaan keuangan desa lebih transparan dan akuntabel,” tegas Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Brebes, AKP Resandro Handriajati.
BACA JUGA : Bukan Cuma Jalan Desa, Ini Sejumlah Fasilitas yang Dibangun Sang Penjual Bakso di Sidomulyo
Kasus ini bermula dari laporan warga yang mencurigai pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2022. Setelah melakukan penyelidikan dan audit, terungkap sejumlah penyelewengan:
- Penyalahgunaan Dana: Jumarso menggunakan dana desa untuk kepentingan pribadi, termasuk cicilan mobil dan karaoke.
- Pajak : Pajak Dana Desa senilai Rp49,8 juta tidak ia setorkan ke kas negara.
- Realisasi Anggaran Tidak Sesuai: Realisasi kegiatan Dana Desa sebesar Rp108,4 juta tidak sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
- Proyek Mangkrak: Proyek pembangunan jalan usaha tani senilai Rp166 juta tidak selesai.
- Anggaran Tidak Terealisasi: Anggaran pemeliharaan sarana perkantoran sebesar Rp20,6 juta tidak terealisasi.
Total kerugian negara akibat tindakan Jumarso mencapai Rp407 juta. Setelah pengembalian dana Rp20 juta oleh Aliansi Masyarakat Desa Kedungbokor, kerugian negara menjadi Rp387 juta.
Kasus korupsi ini menjadi peringatan keras bagi pengelola dana desa untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Pengawasan kolektif dan penerapan prinsip-prinsip transparansi serta akuntabilitas sangat butuh untuk mencegah terulangnya kasus serupa.
(Hafidah Rismayanti/Usk)