BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Sebuah momen tak biasa tersaji di semifinal Singapore Open 2025. Pebulutangkis ganda putra Malaysia, Man Wei Chong, yang biasanya berada di tengah lapangan, justru terlihat duduk tenang di kursi pelatih.
Yang lebih menarik lagi, ia berada di samping Herry Iman Pierngadi, sosok legendaris di balik kejayaan ganda putra Indonesia.
Pengalaman langka ini menjadi bagian dari pendekatan baru Herry IP dalam membentuk pemain tangguh, belajar dari bangku cadangan, bukan hanya dari keringat dan pukulan di lapangan.
“Duduk di kursi pelatih adalah cara lain untuk belajar dan mengembangkan keterampilan analitis,” ujar Herry IP kepada media, dikutip Selasa (3/6/2025).
Wei Chong ikut menganalisis pertandingan panas antara seniornya, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, melawan pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Bahkan, pemain peringkat 7 dunia itu tak segan memberikan masukan kepada Aaron/Wooi Yik yang akhirnya keluar sebagai pemenang.
Wei Chong sendiri baru saja meraih gelar Malaysia Masters bersama pasangannya, Tee Kai Wun, namun harus terhenti di perempat final Singapore Open oleh Aaron/Wooi Yik.
Kini, mereka mengalihkan fokus ke Indonesia Open di Jakarta, di mana mereka berpotensi menghadapi kembali pasangan India di perempat final.
“Ini cara yang bagus untuk membantu Wei Chong dan Kai Wun membuat keputusan yang lebih baik selama pertandingan,” lanjut Herry.
Baca Juga:
Heri IP Resmi Jadi Pelatih Ganda Putra Malaysia
Metode ini bukan barang baru bagi pelatih berusia 61 tahun itu. Sejak lama, ia telah membiasakan pemain-pemainnya belajar dari sisi lapangan. Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian, semua pernah duduk di kursi pelatih untuk memperluas pemahaman mereka terhadap strategi permainan.
Kini, giliran pemain-pemain Malaysia mendapat kesempatan serupa. Bukan tak mungkin, Aaron, Wooi Yik, hingga Kai Wun, bakal bergiliran duduk di kursi pelatih selama turnamen besar mendatang di bawah bimbingan sang pelatih kawakan.
Di dunia bulu tangkis yang semakin kompetitif, pendekatan seperti ini menjadi pembeda, membangun juara bukan hanya dari kekuatan fisik, tapi juga dari kecerdasan taktik.
Dan untuk Wei Chong, pelajaran dari kursi pelatih mungkin menjadi senjata tersembunyi di musim yang masih panjang.
(Budis)