BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD makin lantang memberikan kritik untuk Presiden Jokowi.
Dia mengkritik kondisi demokrasi Indonesia dalam masa pemerintahan Presiden Jokowi diakhir masa jabatannya saat ini.
Kritiknya terhadap Jokowi disampikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored.
Meski di akhir masa jabatan Jokowi terkesan banyak memiliki permasalahan namun Mahfud menilai di sembilan tahun masa jabatan sebelumnya banyak yang dihasilkan.
“Pak Jokowi itu kan sepuluh tahun kan memerintah, dan kita lihat sembilan tahun kan baik-baik saja,” kata host.
“Sembilan tahun itu kan banyak yang bisa dihasilkan tapi seakan-akan itu hilang dari pandangan pak Mahfud, dalam tanda petik saya melihat betapa dalamnya kerusakan demokrasi sehingga sembilan tahun ini relatif diabaikan dibandingkan dengan yang terakhir,” tanya host.
“Tentunya kita tidak boleh menghilangkan jasa Pak Jokowi yang dulu di awal dibangun bersama-sama itu kan hasilnya bagus ya,” ucap Mahfud MD.
“Pertumbuhan ekonomi oke, infrastruktur oke, kemiskinan menurun bahkan indeks korupsi itu terus membagus lo mulai dari 34, 36, 37, 38,” sambungnya lagi.
Namun ia mengatakan bahwa pola politik Jokowi memiliki perubahan di tahun 2022 hingga membuatnya terlihat rusak.
Mahfud mengatakan bila hal tersebut membuat prestasi yang dihasilkan sembilan tahun masa jabatan Jokowi sebelumnya menjadi tidak ada artinya.
“Tiba-tiba pada tahun 2022 turun lagi. Karna memang saya melihat rusaknya sejak tahun 2022. Sebelum itu kan saya sering mengatakan ini bagus-bagus aja ekonomi oke, infrastruktur oke sehingga kita harus hargai itu,” ungkap Mahfud.
BACA JUGA: Mahfud MD Sebut KPU Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada!
“Tapi sejak tahun 2022 kemudian yang dirusak demokrasi. Kalau demokrasi dirusak, konstitusi dirusak menurut saya ya gak ada artinya semua itu akhirnya,” pungkasnya kemudian.
Mahfud juga menyinggung soal ide 3 periode untuk Jokowi merupakan salah satu awal mula kerusakan pada masa jabatan Jokowi.
Bahkan, Mahfud MD mengaku menjadi salah satu orang yang menghalangi hal tersebut terjadi.
(Kaje/Budis)