BALI, TM.ID: Di tengah isu Musyawarah Luas Biasa (Munaslub), Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) menyampaikan sikap politiknya yang mengejutkan. Luhut menegaskan bahwa dirinya siap menjadi Ketum Golkar, tetapi dengan satu syarat.
Luhut Siap Jadi Ketum Golkar
Semakin kentara, LBP siap menggeser posisi Airlangga Hartarto yang kini masih menjabat Ketua Umum Partai Golkar, asalkan mendapat dukungan dari para anggota partai berlambang pohon beringin itu. Seperti diketahui, posisi Airlangga sebagai Ketum saat ini sedang diterpa krisis kepercayaan dari para kadernya, sampai muncul usulan Munaslub.
Di sisi lain, Airlangga juga terseret kasus hukum terkait kasus dugaan korupsi CPO (Crude Palm Oil) yang ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) RI dalam kapasitasnya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Awal pekan ini, Airlangga dicecar 46 pertanyaan tim Penyidik Jampidsus Kejagung selama 12 jam.
BACA JUGA: Luhut Digadangkan Jadi Ketum Golkar Pengganti Airlangga: Kita Lihat Nanti!
“Kalau didukung, mau,” tegas Luhut, dalam agenda penandatanganan MoU Program HEAL di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali, Denpasar, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (25/7/2023).
Luhut yang kini menjabat Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) itu menegaskan bahwa sejatinya tidak ada kepentingan terlalu jauh terkait kursi Ketum Partai Golkar tersebut.
Tunggu Keputusan Partai
Kendati harus “head to head” atau berhadapan dengan Airlangga Hartarto, namun ia menegaskan bahwa dirinya tidak punya urusan pribadi dengan Airlangga. Dirinya hanya akan menunggu keputusan partai, langkah mana yang terbaik.
“Airlangga itu teman baik saya, tidak ada masalah. Soal itu tadi (menjadi Ketum Partai Golkar) biarkan saja mekanisme mereka jalan, saya nunggu saja, tidak ada juga kepentingan yang menggebu-gebu di situ,” tandas Luhut.
BACA JUGA: Kejagung Beberkan Hasil Pemeriksaan Airlangga Soal Kasus CPO
(Aak)