BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Timnas U-20 Indonesia berhasil memastikan tiket lolos ke Piala Asia U-20 2025 setelah tampil solid di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 Grup F.
Keberhasilan ini tak hanya menegaskan kualitas Garuda Muda, tetapi juga menunjukkan keberlanjutan proyek pembinaan sepak bola usia muda yang telah dirintis oleh pelatih Indra Sjafri.
Dalam fase kualifikasi yang diadakan di Indonesia, Garuda Muda berhasil meraih tujuh poin dari tiga pertandingan.
Kemenangan melawan Maladewa dan Timor Leste, serta hasil imbang saat menghadapi Yaman, sudah cukup untuk memastikan posisi puncak klasemen.
Poin tersebut membawa Indonesia memimpin Grup F, mengamankan tiket langsung ke turnamen yang akan berlangsung di China pada Februari 2025.
Keberhasilan ini tentu saja disambut dengan penuh kebanggaan oleh seluruh pendukung sepak bola Tanah Air.
Namun, bagi pelatih Indra Sjafri, pencapaian ini hanyalah langkah awal dari perjalanan panjang menuju kesuksesan yang lebih besar di Piala Asia U-20 mendatang.
Usai memastikan kelolosan, Indra Sjafri sudah menegaskan rencana besarnya untuk memperkuat tim.
Indra menyebutkan, proses seleksi pemain akan kembali digelar. Dia menekankan bahwa kualitas pemain akan menjadi prioritas utama, terlepas dari latar belakang apakah mereka pemain keturunan atau lokal.
Sejak awal, Indra memang dikenal sebagai sosok yang teliti dalam menyusun komposisi timnya.
“Kami akan mencari lagi pemain-pemain berkualitas yang bisa memperkuat tim ini,” ujar Indra kepada media, dikutip Senin (30/9/2024).
Menurutnya, meski tim saat ini sudah menunjukkan performa solid, selalu ada ruang untuk perbaikan.
Yang menarik, pendekatan seleksi pemain oleh Indra kali ini lebih berfokus pada kebutuhan tim untuk bersaing di level yang lebih tinggi.
Indra mengatakan, akan mencari pemain yang bisa mengisi posisi krusial dengan kualitas mumpuni.
“Kami perlu memperkuat skuad ini dengan tambahan pemain yang benar-benar bisa meningkatkan daya saing tim,” katanya.
Fokus ini didasarkan pada analisis kebutuhan tim yang lebih detail setelah melihat performa tim selama kualifikasi.
Indra juga mengungkapkan, saat ini, timnas U-20 Indonesia memiliki lima pemain keturunan, yaitu Jens Raven, Welber Jardim, Ji Da-bin, Meeshal Hamzah, dan Ousmane Camara.
Dari lima nama tersebut, hanya dua yang sempat tampil di Kualifikasi Piala Asia, yakni Jens Raven dan Meeshal Hamzah.
Indra mencatat bahwa Jens Raven adalah satu-satunya pemain yang resmi berpindah kewarganegaraan dari Belanda ke Indonesia, sementara empat pemain lainnya telah memilih paspor Indonesia sejak awal.
Performa Jens Raven menjadi sorotan khusus karena kontribusinya yang besar dalam pertahanan Indonesia selama kualifikasi.
Pemain yang baru saja merampungkan proses naturalisasinya itu tampil konsisten dan menjadi tembok kokoh di lini belakang Garuda Muda.
Kemampuan Jens dalam membaca permainan dan mengantisipasi serangan lawan menjadi kunci penting yang memungkinkan Indonesia mencatatkan hasil positif.
BACA JUGA: Pilihan Streaming Legal Selain Yalla Shoot, Laga Timnas Indonesia U20 vs Timor Leste
Kehadirannya juga menjadi sinyal penting bagi pemain keturunan lainnya untuk mempertimbangkan memperkuat tim nasional.
Namun, Indra tidak hanya ingin mengandalkan pemain keturunan. Fokusnya tetap pada kualitas individu yang bisa memberikan dampak signifikan bagi tim, terlepas dari asal usulnya.
“Mungkin tepatnya kami butuh pemain yang lebih berkualitas, apakah dia pemain keturunan atau bukan,” tegas Indra.
Ke depan, Indra memiliki waktu empat bulan sebelum Piala Asia U-20 2025 dimulai. Waktu tersebut akan dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melakukan evaluasi dan mencari tambahan pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim.
Proses ini tentu akan melibatkan pencarian bakat baik dari kompetisi domestik maupun luar negeri.
Kesuksesan membawa Indonesia lolos ke Piala Asia U-20 untuk ketiga kalinya bukanlah hal baru bagi Indra Sjafri.
Sebelumnya, pelatih yang juga dikenal dengan pendekatan kepelatihan berbasis pengembangan talenta muda ini telah berhasil mengantarkan tim Indonesia lolos pada edisi 2013 dan 2018.
Pengalaman ini menjadikannya salah satu pelatih dengan rekam jejak kuat dalam membangun tim usia muda yang tangguh dan berdaya saing di level Asia.
(Budis)