BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Geologi menyebutkan tambang galian C Gunung Kuda Terletak pada Peta Zone Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi yang tinggi adalah wilayah yang mempunyai proporsi probabilitas kejadian gerakan tanah lebih besar dari 50 % dari total populasi kejadian
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan Zona kerentanan gerakan tanah tinggi merupakan wilayah yang sering mengalami kejadian gerakan tanah
Baca Juga:
Update, Korban Tewas Longsor Gunung Kuda Cirebon Bertambah Jadi 10 Orang
Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon, 4 Orang Meninggal
“Gerakan tanah lama dan gerakan tanah baru masih aktif bergerak akibat curah hujan tinggi dan/atau gempabumi,” kata Wafid dalam keterangan tertulisnya yang diterima Teropongmedia,Jumat (30/5/2025).
Lebih lanjut Wafid menjelaskan, Pada umumnya kisaran kemiringan lereng dari terjal (17 s.d. 36 derajat) sampai curam (> 36 derajat), tergantung pada kondisi geologi setempat dan lereng yang dibentuk oleh bahan timbunan.
Seperti diketahui, Peristiwa longsor terjadi di kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon pada Jumat (30/5) sekitar pukul 10.09 WIB. (_usamah kustiawan)