BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Levi’s mendominasi pasar denim selama bertahun-tahun, dan logo ikonik mereka terkenal di seluruh dunia dengan ikon dua ekor kuda, label merah, logo sayap kelelawar, dan jahitan Arcuate Design.
Namun, logo Levi’s tidak selalu terlihat seperti yang kita kenal dan cintai saat ini. Faktanya, logo Levi’s telah mengalami 8 kali desain ulang selama bertahun-tahun, berikut penjelasannya!
1892 hingga 1925
Sebelum Levi’s dikenal sebagai Levi’s, merek tersebut disebut 2 Horse Brand. Hak paten Levi Strauss & Co. akan berakhir pada tahun 1890, jadi mereka membutuhkan cara untuk membangun reputasi bahwa celana jeans mereka berkualitas baik, kuat, dan dapat diandalkan. Yang lebih penting, mereka perlu menyampaikan hal itu kepada konsumen dengan cara yang cepat dan mudah dipahami.
Mereka mendarat pada gambar logo dua ekor kuda yang menarik celana jins yang sama ke arah berlawanan dan mencoba merobeknya menjadi dua.
Gambar ini memenuhi dua tujuan. Pertama, menunjukkan kualitas dan kekuatan celana jins mereka dan menjadi elemen merek yang dapat dikenali. Kedua, banyak konsumen tidak berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa pertama mereka dan tidak semua orang di Barat melek huruf.
Strauss & Co. tahu bahwa mereka membutuhkan citra yang berkesan sehingga konsumen dapat pergi ke toko dan meminta celana dengan dua kuda, dan mereka akan mendapatkan celana jins Levi’s.
1925 hingga 1929
Logo baru ini hampir tidak memiliki kesamaan dengan logo sebelumnya, kecuali namanya. Desainnya sederhana dan minimalis, yang mungkin menjadi tujuannya. Jeans Levi sangat diminati pada tahun 1920-an, sehingga gambar dua ekor kuda tidak lagi diperlukan.
Mereka menghilangkan skema warna monokrom dan beralih ke latar belakang cokelat muda yang membuat warna merah terang lebih menonjol. Desain ulang tersebut membuang semua hal kecuali nama Levi Strauss, dengan menghilangkan “& Co.” Bahkan tipografinya pun berubah, memilih teks yang lebih membulat dan hampir tidak ada kerning (ruang antar huruf).
1929 hingga 1943
Pada tahun 1930-an, celana jeans hanya dikenakan oleh kelas pekerja (koboi, penebang kayu, dan pekerja kereta api) di Barat. Celana jeans Levi’s pertama kali diperkenalkan selama tren dude ranch pada tahun 1930-an ketika orang-orang Timur yang sedang berlibur membawa pulang celana Levi’s.
Perang Dunia II juga mempromosikan celana jeans biru, sebagai komoditas penting dan hanya dijual kepada orang-orang yang bekerja di bidang pertahanan.
Desain ulang logo ini bersejarah karena merek tersebut menghentikan Strauss dan mulai menggunakan nama perusahaan yang disingkat. Karena pesaing mulai meniru celana jins Levi’s dan jahitan Arcuate yang ikonik. Merek tersebut memutuskan untuk menjahit tab merah kecil ke dalam jahitan saku belakang untuk membedakannya dari tiruan.
Ini mungkin telah menginspirasi skema warna desain ulang logo baru. Teks biru tua hampir hitam dan latar belakang merah terang menarik perhatian. Teks blok menyampaikan struktur yang kokoh yang membangkitkan rasa percaya diri dan kekuatan – desain ulang yang pas untuk saat itu!
1943 hingga 1949
Desain ulang logo Levi’s tetap menggunakan tipografi yang berani dan percaya diri, tetapi kali ini dengan huruf kapital sans-serif. Terdapat juga lebih banyak kerning – yang memberikan logo lebih banyak ruang bernapas dan kesan nyaman dan santai.
Menariknya, perusahaan mengganti warna merah dengan kuning dan hijau, yang menekankan kesan santai. Satu-satunya hal yang mereka pertahankan adalah slogan “America’s Finest Overall.”
1949 hingga 1954
Pada tahun 1949, setelah Perang Dunia II, Levi’s mendesain ulang logo mereka lagi. Kali ini mereka kembali menggunakan skema warna merah dan tetap menggunakan huruf kapital sans-serif.
Satu-satunya hal yang berubah pada font adalah apostrof; font tersebut berubah menjadi bentuk geometris, bukan bentuk melingkar dan lembut. Terdapat huruf ‘S’ kurang fleksibel dalam desain ini. Selain itu, perusahaan tersebut mengubah slogan mereka dari “America’s Finest Overall” menjadi “When there’s work to be done, wear Levi’s.”
1954 hingga 1969
Antara tahun 1950-an dan seterusnya, celana jeans Levi’s menjadi populer di kalangan subkultur, termasuk rocker, hippie, dan greaser. Itu bisa menjadi alasan potensial mengapa font ini berhasil pada saat itu. Huruf-hurufnya dipertajam dan dihaluskan; skema warna merah dan putih dibuat lebih cerah.
Merek tersebut sekali lagi mengadopsi tagline baru: “Pakaian Vintage,” ditulis dengan huruf kapital semua, sans-serif yang sederhana.
BACA JUGA: Mengintip Sejarah dan Keunikan Celana Selvedge Denim
1969 hingga 2003
Sekitar tahun 1967, logo Levi’s menyegarkan citranya. Desainer merek terkenal Walter Landor (terkenal dengan skrip Coca-Cola) menggarap desain ulang Levi’s. Bentuk sayap kelelawar pada logo ini mencerminkan jahitan Arcuate pada saku belakang celana jins.
Pada tahun 1971, Walter Landor & Associates menyarankan agar merek tersebut mengganti logonya yang semuanya berhuruf kapital dengan huruf ‘E’ yang lebih kecil. Gambar yang diperbarui tersebut memberikan kesan awet muda dan tak lekang oleh waktu.
2003 hingga Sekarang
Selama sekitar 34 tahun, logo Levi’s tidak berubah, hingga tahun 2003 ketika logo tersebut mengalami sedikit perubahan. Mereka memutuskan untuk menggunakan latar belakang merah tua dan mengurangi tinggi teks. Semua fitur pengenal dari sejarah panjang merek tersebut tetap ada.
(Kaje/Budis)