BANDUNG,TM.ID: LinkedIn adalah platform profesional terkemuka, kembali mengguncang dunia bisnis dengan memperkenalkan serangkaian fitur kecerdasan buatan terbaru.
Dikembangkan bekerja sama dengan OpenAI, fitur-fitur ini bertujuan memberikan pengalaman pengguna yang lebih efisien dan relevan. Mari kita telaah lebih lanjut inovasi terbaru ini yang akan mengubah cara kita berinteraksi di LinkedIn.
1. Fitur Recruiter 2024
Salah satu fitur unggulan yang didukung oleh kecerdasan buatan di LinkedIn adalah Recruiter 2024. Fitur ini membawa perubahan revolusioner dalam proses pencarian kandidat kerja. Dengan kemampuan input bahasa alami, para perekrut kini dapat menyusun permintaan pencarian secara lebih intuitif.
Contoh penggunaan fitur ini dapat terlihat dalam permintaan sederhana seperti: “Saya ingin merekrut seorang pengembang perangkat lunak dengan pengalaman 10 tahun di Minneapolis.” Dari permintaan tersebut, AI yang menjadi dasar fitur ini akan memberikan rekomendasi kandidat sesuai dengan spesifikasi perekrut.
Fitur Recruiter 2024 tidak hanya membantu mencari kandidat, tetapi juga memberikan saran tambahan. Seperti memperluas lokasi rekrutmen, menambahkan kriteria skill yang sedang tren, dan memberikan rekomendasi untuk bekerja dari rumah atau kantor. Dengan dasar data yang kuat dari 950 juta data profesional, 65 juta perusahaan, dan 40.000 skill di platform, fitur ini akan memberikan efisiensi dan relevansi yang luar biasa.
BACA JUGA: Teknologi Ancaman AI Pada Pemilu 2024 yang Harus Diwaspadai!
2. Tutor Virtual di LinkedIn Learning
LinkedIn Learning juga merespon tren AI dengan memperkenalkan chatbot AI yang bertindak sebagai tutor virtual. Tutor ini tidak hanya memberikan jawaban umum, tetapi dapat merespon pertanyaan dalam bahasa alami secara real-time.
Pengguna dapat mengajukan pertanyaan seputar soft skills, seperti “Bagaimana saya dapat mendelegasikan tugas dan tanggung jawab secara efektif?”. Chatbot tidak hanya memberikan jawaban, tetapi juga mengklarifikasi pertanyaan untuk memahami konteks pengguna, memberikan solusi yang lebih spesifik dan relevan.
Menurut Wakil Presiden Teknis LinkedIn, Erran Berger, tutor AI ini awalnya berfokus pada konten soft skills, tetapi rencananya akan berkembang hingga mencakup hard skills dan pengetahuan teknis lainnya.
3. Accelerate
Platform ini tak hanya membatasi kecerdasan buatan untuk rekruitmen dan pembelajaran, tetapi juga mengintegrasikannya dalam layanan pemasaran melalui fitur Accelerate. Para profesional pemasaran kini dapat membuat kampanye iklan hanya dalam beberapa klik, dengan AI yang menganalisis situs web perusahaan untuk menghasilkan kampanye optimal.
Namun, perlu diingat bahwa saat ini Accelerate masih terbatas pada data di dalam ekosistem LinkedIn. Meskipun memberikan kemudahan, fitur ini mungkin belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan kampanye pemasaran lintas platform.
(Kaje/Usamah)