BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Pelatih sementara tim nasional Inggris, Lee Carsley, mengakui bahwa kekalahan 2-1 dari Yunani dalam pertandingan UEFA Nations League yang berlangsung pada Jumat (11/10/2024) di Wembley adalah pelajaran berharga yang akan membantunya menjadi pelatih yang lebih baik.
Carsley menyatakan, meskipun hasil tersebut mengecewakan, ia akan mengubah pendekatan taktik untuk laga selanjutnya melawan Finlandia pada Minggu (13/10/2024).
Dalam laga tersebut, Carsley mendapat kritik terkait pemilihan tim dan taktik yang diterapkannya.
Ia memilih untuk menempatkan Jude Bellingham sebagai false nine dalam formasi 4-2-1-3, strategi yang terbukti kurang efektif.
Absennya Harry Kane karena cedera menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan Carsley, tetapi pelatih berencana untuk mengembalikan striker murni pada pertandingan melawan Finlandia setelah Kane kembali berlatih.
“Kekalahan ini adalah sesuatu yang akan saya pelajari dalam dua atau tiga bulan ke depan dan akan membuat saya menjadi pelatih yang lebih baik,” ungkap Carsley kepada media setempat, dikutip Minggu (13/10/2024).
“Saya ingin memberikan yang terbaik selama tiga kamp ini dan mencoba hal-hal baru. Saya tidak ingin menyesal karena bermain aman,” lanjutnya.
Carsley mengonfirmasi bahwa ia akan melakukan perubahan taktik dan pemilihan pemain, dengan harapan mengadopsi pendekatan yang lebih konvensional untuk menghadapi Finlandia.
BACA JUGA: Prediksi Finlandia vs Inggris UEFA Nations League B 2024/2025
Kembalinya Kane dipandang sebagai kesempatan besar untuk memperbaiki performa tim.
Ketika ditanya tentang pernyataannya setelah pertandingan melawan Yunani, di mana ia menyatakan harapannya untuk kembali ke peran sebagai pelatih Inggris U-21.
“Itu adalah kata yang sering saya gunakan. Tidak ada jaminan dalam hidup, termasuk besok. Saya sangat bangga dengan pekerjaan saya di tim U-21, tetapi saya tahu tidak ada yang pasti,” jawabnya.
Mantan pelatih tim U-21 Inggris tersebut juga menekankan pentingnya mendapatkan kembali kepercayaan dari publik dan tim setelah kekalahan.
“Yang paling penting adalah reaksi. Kami ingin publik memercayai dan mencintai tim ini, karena dampak tim nasional terhadap publik sangat inspiratif,” tegas Carsley.
(Budis)