BANDUNG, SUAR MAHASISWA – Beberapa anak-anak sedang bermain layangan di sawah, Banjaran, Kab. Bandung (08/06/2025). Mereka mulai bermain layangan pada sore hari, saat matahari tak terlalu terik. Permainan ini sering muncul ketika musim kemarau datang, dengan cuaca cerah serta hembusan angin yang tak terlalu kencang. Dengan bermodalkan layangan, benang/gelasan, dan golongan–mereka sudah bisa merasakan kebahagiaan.
Di tengah gempuran era digital yang semakin pesat, bermain layangan ini menjadi salah satu permainan tradisional yang masih bisa bertahan. Maraknya penggunaan gadget dikalangan anak-anak tak membuat permainan layangan ini hilang, seperti permainan tradisional lainnya yang tergerus perkembangan zaman.
Bermain layangan juga memiliki beragam manfaat, yakni dapat melatih kreatifitas, kemampuan bersosialisasi, dan menumbuhkan rasa empati pada anak-anak. Hal ini juga dapat membantu perkembangan anak serta mencegah anak dari kecanduan gadget. Tak bisa kita pungkiri, bahwa perkembangan zaman yang semakin canggih ini telah merebut eksistensi beberapa permainan yang bersifat tradisional. Oleh karena itu, langkah yang bisa kita lakukan adalah menjaga dan melestarikan berbagai jenis prodak budaya–salah satunya permainan layangan ini.
(Arham Syadidan/Universitas Halim Sanusi)