BANDUNG,TEROPONGMEDIA — Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menyampaikan permintaan maaf soal lambatnya progres terkait penyelesaian sampah di Kota Bandung.
Namun, Erwin mengaku, pihaknya optimis persoalan sampah di Kota Bandung dapat terselesaikan lewat program yang kini tengah dirancang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
“Cuma mohon maaf, kita juga baru dilantik. Baru juga sekitar 15 harian. Mohon sabar masyarakat untuk solusi ini. Tapi insyaallah kami yakin kita bisa membereskan masalah ini, tapi tadi intinya, kita perlu kolaborasi,” kata Erwin, Jumat (21/3/2025).
Erwin mengaku, Pemkot Bandung saat ini tengah gencar mensosialisasikan program Kawasan Bebas Sampah (KBS) ditiap ke wilayahan.
Selain itu, rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga bakal memberikan 5-6 mesin penghancur sampah sebagai bentuk dukungan program penyelesaian sampah di Kota Bandung.
“Saya mendengar provinsi ingin mengirim mesin pemusnah sampah. Membantu 5 atau 6, saya lupa. Sekarang kita juga lagi sosialisasi terkait Kawasan Bebas Sampah,” ucapnya
Menurutnya, Kota Bandung sendiri saat ini masih memiliki 136 titik kumpul sampah diberbagai wilayah Kota Bandung. Rencananya, penyelesaian sampah akan dilakukan lewat pemusnahan menggunakan mesin insinerator.
Kendati demikian, pihaknya bakal tetap memikirkan dampak yang bakal ditimbulkan lewat penggunaan mesin insinerator. Oleh karena itu, pihaknya telah merancang program pentahelix untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Karena kan begini, insinerator ini kadang-kadang ada dampak juga kepada masyarakat. Nah ini kan perlu diantisipasi. Makanya kami mengajak semua para ulama, para kyai, organisasi kemasyarakatan, masyarakat, kita berkumpul supaya kita menghindari resistensi yang muncul,” ujarnya.
BACA JUGA:
Tumpukan Sampah di Sungai Jadi PR Pemkot Bandung
DLH Kota Bandung Tindak Lanjut Ritase Sampah: Surat ke Pemprov Jabar Segera Dikirim
Saat ini, Pemkot Bandung masih konsisten mengirimkan sampah harian Kota Bandung ke TPA Sarimukti sebanyak 140 ritase.
Pihaknya mengklaim 16-19 ritase yang sebelumnya di kirim ke TPA Pasir Bajing, Kabupaten Garut mampu diselesaikan lewat berbagai macam program pengolahan sampah.
“Nah itu yang kami selesaikan. Lewat KBS, lewat margotisasi, lewat pengusnaan sampah, lewat mesin pengusnaan sampah, dengan 3 program tadi, penanganan, pengendalian, dan penormalan,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Usk)