BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Setiap pesepakbola pasti memiliki cara tersendiri dalam mematangkan persiapannya jelang menghadapi pertandingan. Termasuk kiper milik PSM Makassar yang kini tergabung ke dalam tim Liga Indonesia All Star pada ajang Piala Presiden 2025.
Liga Indonesia All Star akhirnya sukses memperpanjang nafas setelah Arema FC kalah 4 gol tanpa balas atas Oxford United. Situasi ini tentu menguntungkan Liga Indonesia All Star dan berhak menjadi wakil Grup A dalam perebutan peringkat ketiga.
Dalam laga yang akan digelar Sabtu, 12 Juli 2025 di Stadion si Jalak Harupat, Kab. Bandung itu, Liga Indonesia All Star akan bertarung menghadapi Dewa United sebagai wakil di Grup B. Ini akan menjadi pertarungan seru sebelum menyaksikan babak final.
Reza Arya mengatakan, timnya memang sudah melakukan persiapan secara maksimal dalam menatap laga tersebut. Salah satunya ialah mengembalikan level kebugaran semua rekan setimnya, karena masa persiapan pertandingan yang terlalu singkat.
Baca Juga:
Dedi Mulyadi Akui Gelaran Piala Presiden Memberi Dampak Besar Untuk Masyarakat
Lanjut Arya, masuknya Liga Indonesia All Star ke laga perebutan peringkat ketiga tentu menjadi berkah. Sebab, hal ini berhasil memecahkan target yang sebelumnya diusung. Liga Indonesia All Star memiliki target yaitu ingin tampil di 3 pertandingan pada Piala Presiden kali ini.
“Kurang lebih sama, kita cuma sehari saja recovery, kita tadi pagi (11 Juli) sudah latihan dan besok (12 Juli) kita bisa meraih target kita untuk main di tiga laga. Walaupun kita gagal masuk final, minimal juara 3,” ujar Reza.
Dengan beratnya bobot pertandingan demi mendapatkan hadiah berupa uang, Arya pun hanya memilih untuk fokus. Namun saat disinggung soal ritual yang harus dijalani agar persiapannya lebih lengkap, justru ia berencana akan menikmati kuliner Bandung terlebih dulu.
Ia menambahkan, kulineran di daerah lain memang menjadi salah satu cara agar tubuhnya lebih rileks. Akan tetapi ia pun tak mau gelap mata menyantap semua hidangan, sebab hal itu dapat mempengaruhi performa di lapangan.
“Boleh boleh aja (kulineran), tapi kita tahu batasannya sebagai pemain profesional.” tutup Reza. (RF/_Usk)