BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Desa Tulabolo Timur di Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, dilanda bencana longsor yang menelan korban jiwa pada Sabtu malam (6/7/2026) sekitar pukul 23.45 WITA.
Longsor tersebut terjadi di kawasan tambang emas rakyat, menyebabkan delapan orang meninggal dunia dan 20 orang masih dalam pencarian.
Saat ini, tim Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gorontalo masih berupaya mencari sekitar 20 korban lainnya yang dilaporkan hilang oleh masyarakat.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Heriyanto, mengatakan, ratusan personel gabungan telah diterjunkan ke lokasi tambang. Namun, proses pencarian menghadapi kendala medan yang sulit dan cuaca buruk.
“Seluruh jembatan yang biasa dilalui sepeda motor terputus sehingga petugas harus mengakses lokasi tambang dengan berjalan kaki,” ungkap Heriyanto, Senin (8/7/2024).
Ia menambahkan bahwa kondisi cuaca sering diguyur hujan, menghambat visibilitas terutama pada malam hari, yang semakin memperumit upaya pencarian.
BACA JUGA: Longsor Tambang Emas Gorotalo, 8 Tewas dan 20 Orang Hilang
Komandan Regu Tim Alpa Basarnas Gorontalo, Salama, mengungkapkan, bencana tanah longsor terjadi ketika sebagian besar korban sedang beristirahat dan tertidur di beberapa warung di sekitar tambang. Hingga Minggu malam (7/7/2024) pukul 21.35 WITA, enam korban telah dievakuasi oleh tim gabungan dan warga.
“Di antara korban tewas adalah seorang ibu berusia 40 tahun dan anaknya yang masih berusia empat tahun,” kata Salama.
Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi, turut memantau proses pencarian, mengonfirmasi bahwa Polri bersama TNI, Basarnas, PMI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah terlibat dalam upaya evakuasi.
“Personel gabungan akan dibagi menjadi tiga regu, masing-masing berjumlah 50 orang, dan mereka akan bekerja secara estafet,” jelas Pudji.
(Budis)