BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tim “Bakso Atomic” yang digawangi oleh mahasiswa Program Studi Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tampil memukau dengan produk bakso ayam isi unik beraneka varian, mulai dari Mini Proton, Keju, hingga Mercon dalam gelaran UAD FAIR 2025.
Produk ini diproses secara mandiri tanpa bahan pengawet, dikemas secara praktis, dan menawarkan rasa yang khas serta menggugah selera.
Salah satu anggota tim, Sabella Anting Melati menjelaskan nama “Bakso Atomic” terinspirasi dari istilah fisika, mencerminkan latar belakang akademik mereka. Konsep atom diwujudkan dalam bentuk bakso berukuran kecil namun sarat rasa. Melalui produk ini, tim ingin menunjukkan bahwa mahasiswa sains juga mampu berkreasi di dunia kuliner.
Diva Prasetiana Wardani menambahkan keterlibatan mereka dalam UAD FAIR berawal dari tugas mata kuliah Kewirausahaan.
“Namun seiring prosesnya, kegiatan ini jadi pengalaman belajar yang sangat berharga dalam menumbuhkan jiwa wirausaha,” ujarnya, melansir laman UAD.
Tim mengaku bahwa proses produksi merupakan pengalaman yang paling berkesan. Tanpa bekal keterampilan memasak, mereka belajar secara otodidak melalui video tutorial di YouTube dan langsung terjun praktik. Tantangan lain datang dari persaingan antarpeserta di arena pameran, namun kekompakan dan semangat tim menjadi kunci dalam menghadapi semua itu.
Kerja keras mereka pun berbuah manis. Tim Bakso Atomic berhasil meraih Juara Harapan I untuk kategori Poster Digital dan Juara II untuk kategori Inovasi Produk (Kreasi Makanan).
Baca Juga:
Ruang Inovatif untuk Anak Muda Solo Raya: Forum Eigerian Pertama Resmi Diluncurkan Perdana!
Aromatic Book: Inovasi Mahasiswa UGM yang Gabungkan Aroma dan Buku untuk Tingkatkan Daya Ingat
“Kami tidak menyangka bisa meraih penghargaan ini. Sejak awal, kami sudah senang produk kami laris dibeli. Juara ini adalah bonus yang luar biasa,” ujar ketua tim, Zahrotul Mukaromah.
Zahrotul juga membagikan pesan inspiratif bagi mahasiswa lainnya.
“Jangan ragu untuk memulai. Semua pengusaha hebat pun pernah berada di titik awal yang sama.”
(Virdiya/Aak)