BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kontroversi terkait sistem direct license dalam pengelolaan royalti musik semakin memanas setelah Ahmad Dhani melontarkan kritik pedas terhadap Ariel NOAH.
Musisi legendaris itu menuding Ariel bersikap egois dan kekanak-kanakan karena mendukung kebebasan menyanyikan lagu tanpa izin.
Ahmad Dhani juga menegaskan bahwa perbedaan pandangan seharusnya tidak menjadi alasan untuk memicu perselisihan besar di industri musik Tanah Air.
Dalam pernyataannya, Dhani meminta Ariel serta musisi lain yang tergabung dalam VISI untuk tidak bersikap “cengeng” dalam menghadapi sistem direct license. Menurutnya, musisi seharusnya lebih bijak dalam memahami hak moral pencipta lagu tanpa merugikan pihak lain.
“Kalau Ariel merasa direct licensing itu baik, silakan jalankan sendiri. Tapi jangan sampai mengorbankan sistem kolektif yang sudah ada,” ujar Dhani dalam sebuah wawancara.
Ariel NOAH Pilih Bungkam di Depan Media
Saat ditemui awak media di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025), Ariel tampak menghindari pertanyaan terkait sindiran dari Ahmad Dhani. Mengenakan pakaian serba hitam, vokalis NOAH itu memilih diam dan menolak memberikan tanggapan.
“Bentar, ngerokok sama minum dulu,” ujar Ariel
Setelah cukup lama ditunggu, salah satu rekannya, Nazira, akhirnya muncul dan mengatakan bahwa Ariel tidak bersedia memberikan komentar secara langsung.
BACA JUGA:
Ariel NOAH Angkat Bicara soal Direct License
Debat Panas! Ahmad Dhani Sindir Ariel NOAH Terkait Royalti Musik
Ariel NOAH Buka Suara Lewat Media Sosial
Alih-alih menghadapi Dhani secara langsung, Ariel memilih memberikan klarifikasi melalui unggahan video di media sosial. Dalam video tersebut, ia menegaskan bahwa sistem direct license memiliki banyak celah yang dapat merugikan penyanyi.
Oleh karena itu, ia lebih memilih mempercayakan pengelolaan hak royalti kepada Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).
“Direct licensing untuk penyanyi original sebaiknya sudah disepakati sejak awal kerja sama antara penyanyi dan pencipta lagu,” ujar Ariel dalam video unggahannya.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kapasitas untuk mengelola sistem direct license secara mandiri. Oleh sebab itu, ia tetap membutuhkan LMK yang kredibel untuk memastikan hak-hak ekonominya tetap terlindungi.
“Saya masih membutuhkan LMK yang profesional dan bisa dipercaya untuk mengelola hak saya,” tambahnya.
Perseteruan antara Ahmad Dhani dan Ariel NOAH ini pun menjadi bahan perdebatan hangat di media sosial. Sebagian netizen mendukung Ariel karena menilai sistem kolektif lebih adil bagi musisi yang tidak memiliki kekuatan besar dalam industri.
Namun, ada juga yang membela Ahmad Dhani, menganggap bahwa sistem direct license lebih transparan dan memberikan keuntungan lebih bagi pencipta lagu.
Dengan perdebatan yang terus bergulir, industri musik Indonesia kini menghadapi tantangan besar dalam menyelaraskan kepentingan musisi, pencipta lagu, dan sistem pengelolaan royalti.
Apakah sistem direct license akan menjadi masa depan industri musik, ataukah tetap mempertahankan sistem kolektif yang telah berjalan selama ini? Jawabannya masih menjadi misteri.
(Hafidah Rismayanti/Aak)