BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Konser Taylor Swift terpaksa harus dibatalkan karena ancaman keamanan di Austria. Kepolisian menemukan indikasi kuat adanya rencana serangan terorisme pada konser yang digelar Ernst Happel Stadium di Wina pada 8-10 Agustus.
Kepolisian Austria menyatakan, bahwa ada 2 terduga teroris yang berhasil ditangkap. Salah satunya adalah seorang remaja 19 tahun yang merupakan warga negara Austria yang ditangkap di Ternitz. Ia diyakini merupakan simpatisan ISIS.
Kemudian, satu orang lagi ditangkap setelahnya di Wina.
“Kedua tersangka diradikalisasi lewat internet, seorang warga negara Austria yang berusia 19 tahun mengucapkan sumpah setia kepada pemimpin IS pada awal Juli,” kata pihak kepolisian dalam konferensi, dilansir Kamis (8/8/2024).
Pihak berwenang meyakini kedua tersangka telah melakukan langkah-langkah persiapan secara konkret untuk melancarkan serangannya.
Polisi Austria juga mencurigai adanya bahan peledak yang disimpan di rumah tersangka di Ternitz.
Di rumah tersangka berusia 19 tahun ini ditemukan pula sejumlah bahan kimia, yang kini tengah dievaluasi.
“Berdasarkan investigasi hingga saat ini, kami berasumsi bahwa target serangan adalah acara yang digelar di wilayah Wina,” tutur perwakilan polisi.
Pembatalan konser Taylor Swift juga sudah disampaikan pihak promotor, Barracuda Music, dalam unggahan di media sosial mereka.
BACA JUGA: Aerosmith Pensiun, Steven Tyler Cedera Vokal!
“Dengan konfirmasi dari pejabat pemerintah tentang rencana serangan teroris di Stadion Ernst Happel, kami tidak punya pilihan lain selain membatalkan tiga pertunjukan yang dijadwalkan demi keselamatan semua orang,” kata perwakilan promotor.
Pihak Barracuda Music juga menyatakan bahwa semua tiket yang dibeli oleh penggemar akan dikembalikan secara otomatis dalam 10 hari kerja berikutnya.
Pembatalan konser ini juga telah disampaikan dalam situs resmi Taylor Swift, meski sang pelantun “August” belum memberikan komentar secara langsung soal masalah ini.
(Dist)