BANDUNG,TM.ID: Banjir akibatkan sejumlah makam di luar cungkup makam Sunan Kalijaga di Kawasan Cagar Budaya Situs Komplek Makam Sunan Kalijaga Kadilangu, Demak Jawa Tengah terendam Selasa (19/3/2024).
Seperti diketahui, banjir di wilayah Demak dan Jateng tersebut terjadi sejak Rabu (13/3) lalu. Hampir sepekan banjir di lokasi tersebut kian tinggi.
Banjir Pertama Kali Terjadi di Kawasan Cagar Budaya Situs Komplek Makam Sunan Kalijaga
Banjir tersebut merendam area terluar makam hingga masuk ke dalam cungkup makam utama Sunan Kalijaga.
Pengurus makam Sunan Kalijaga menyebut kondisi tersebut belum pernah terjadi pada banjir sebelumnya.
Sebagai informasi, kondisi banjir di Kabupaten Demak telah merendam ribuan rumah warga dan memaksa puluhan ribu warga untuk mengungsi, banjir tersebut mulai memasuki pusat kota.
BACA JUGA: 158 Ribu Jiwa Terdampak Banjir di Kota Semarang
Kendati terdampak banjir, makam masih terbuka untuk peziarah. Namun lapak pedagang tidak ada yang jualan lantaran terendam air. Lapak juga ditutupi terpal.
Ribuan Warga Terdampak Banjir Demak
Ribuan rumah terdampak banjir di Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Total 3.000 rumah di 13 desa dan 6 kelurahan, dengan jumlah warga 8.786 jiwa terdampak banjir akibat luapan Sungai Kalijajar ini.
“Dapur umum telah disiapkan di Wisma Halim dengan dukungan dari Dinas Sosial Kabupaten Demak, BPBD, PMI, dan relawan. Selain itu, evakuasi penduduk juga telah dilakukan dengan menyiapkan tempat pengungsian di Sanggar Pramuka Cabang Demak dan Wisma Halim,” kata Camat Demak Kota, Sahri mengutip Pro3 RRI, Rabu (20/3/2024).
Pemerintah Kabupaten Demak bersama-sama dengan instansi terkait melakukan upaya penanganan. Termasuk pemantauan kesehatan masyarakat di tempat-tempat pengungsian.
“Tadi sekitar 470 (pengungsi, red) mungkin masih bertambah karena masih tergenang. Uuntuk pengungsian sudah kami antisipasi ada dua kebetulan di sanggar Pramuka cabang Demak, juga di Wisma Halim,” ujar Sahri.
“Pengungsi telah dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Semua upaya telah dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.”
Ia berterima kasih kepada pihak yang memberikan bantuan dan dukungan, dari relawan, donatur, dan pengusaha setempat. Semua bantuan dan doa sangat diapresiasi dalam upaya penanganan bencana.
“Dengan berakhirnya masa panen musim tanam satu, diharapkan situasi banjir akan segera mereda. Pemerintah Kecamatan Demak Kota dan Kabupaten berharap masyarakat bersabar, bersatu menghadapi cobaan ini, memperkuat ketakwaan kepada Allah SWT,” kata Sahri.
Diketahui, banjir karena curah hujan tinggi beberapa hari sejak Rabu (13/3/2024) dari hulu ke hilir. Mengakibatkan sejumlah tanggul sungai jebol dan melimpas sehingga menyebabkan beberapa ruas jalan protokol di pusat kota terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30-60 cm.
(Usk)