BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kolong Flyover Pasupati yang kini berubah nama jadi flyover Mochtar Kusumaatmadja, di tengah Kota Bandung, Jawa Barat, segera berubah menjadi ruang publik.
Sekda Jabar Herman Suryatman meminta penataan kolong flyover Pasupati itu dipercepat agar pemandangan kumuh segera hilang di sana.
Kata Herman, Kolong Mochtar Kusumaatmadja ini ditata sesuai aspirasi dan kebutuhan warga Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.
Area di bawah jalan layang Mochtar Kusumaatmadja ini akan diata menjadi ruang publik, lapangan olahraga, tempat belajar untuk anak- anak, hingga sarana pengelolaan sampah untuk masyarakat sekitar.
“Kita melakukan cek ricek terkait kesiapan penataan bawah jembatan Pasopati (Flyover Mochtar Kusumaatmadja). Seperti komitmen sebelumnya, insyaallah kerja sama, gotong royong berbagai pihak akan mendorong bawah jembatan Pasopati ini ditata dengan baik,” ujar Herman Suryatman, saat meninjau Flyover Mochtar Kusumaatmadja, Sabtu (14/12/2024) sore.
Penataan Kolong Pasupati Sedang Berjalan
Pekan lalu, sambung Herman, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait juga telah meninjau kawasan kolong jalan layang Pasupati tersebut.
Pemda Provinsi Jabar dan Pemda Kota Bandung diinstruksikan untuk menata kawasan kolong jembatan. Saat Herman Suryatman meninjau, terlihat telah dipasang bambu- bambu stager pertanda para pekerja siap melakukan tugasnya dalam program penataan tersebut.
“Saat ini bambu- bambu sudah dipasang, dan sampah yang kemarin berserakan sudah dirapihkan,” ucap Herman Suryatman.
“Insyallah yang kemarin sampahnya berantakan, belum terkelola, di tempat ini akan dibangun TPS (Tempat Pengelolaan Sampah) 3R (reuse, reduce, recycle),” tambahnya.
Herman juga mengapresiasi warga Tamansari yang telah memulai mengolah sampah organik dari rumah. Sehingga ke depan ketika sarana pengolahan sampah anorganik telah dibangun di kolong jembatan, diharapkan dapat tercapai zero waste atau bebas sampah.
“Jadi sampah dari warga Tamansari khususnya RW di lingkungan sini nanti sampah makanannya akan diolah di rumah dengan berbagai teknologi sederhana, termasuk magot, komposting, dan yang dibuang hanyalah sampah anorganik,” tuturnya.
“Sampah anorganik kemudian dibawa ke sini langsung akan dipilah dan dipilih, yang residu akan diproses,” tambahnya.
Herman bertekad kolong Flyover Mochtar Kusumaatmadja akan menjadi ruang terbuka yang hijau sekaligus ramah anak sesuai aspirasi warga Tamansari.
“Di sini juga akan ditata taman kota, nanti akan ada tempat bermain anak, tempat bermain kolot (orang tua) juga, dan lain sebagainya, jadi bawah jembatan Pasopati akan kita ‘sulap’ menjadi ruang terbuka yang hijau nyaman dan bersih untuk masyarakat. Ini juga merupakan dorongan Pak Menteri PKP,” kata Herman.
BACA JUGA: Jalan Layang Pasupati Ditutup Sementara Mulai Tanggal 4 November 2024
Penanganan Masyarakat Miskin Ekstrem Perkotaan
Tak cuma itu, dalam penataan kawasan ini juga dilakukan pula penanganan masyarakat miskin ekstrem perkotaan, di antaranya dengan memindahkan warga yang tinggal di bedeng- bedeng kumuh ke Rusunawa Rancaekek atau Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung.
Untuk tahap pertama saat ini, telah terdata sekira 100 Kepala keluarga. Nantinya di rusunawa tersebut para warga akan mendapatkan fasilitas tinggal gratis selama satu tahun, sambil diberikan pelatihan agar dapat hidup lebih mandiri.
Dengan begitu penataan kawasan kolong Flyover Mochtar Kusumaatmadja, juga dapat berdampak terhadap kehidupan sosial- ekonomi masyarakat.
Penjabat Wali Kota Bandung A Koswara mengapresiasi dorongan yang diberikan Sekda Jabar Herman Suryatman, sehingga penataan kolong Flyover Mochtar Kusumaatmadja dapat terakselerasi.
“Semangat dan motivasi Pak Sekda mengakselerasi program, penataan dibawah kolong jembatan ada beberapa segmen, nah segmen yang ke arah barat ini terakselerasi,” ujar Koswara.
(Aak)