BANDUNG,TM.ID: Kisruh isu pinjol (pinjaman online) UKT (Uang kuliah Tunggal) di ITB, Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sedang mempersiapkan student loan atau pinjaman pendidikan dengan suku bunga rendah bagi mahasiswa.
Menteri Keungan Sri Mulyani mengatakan bahwa saat ini Dewan Pengawas LPDP sedang mempersiapkan bantuan pinjaman pendidikan dengan suku bunga rendah bagi mahasiswa.
Pinjaman ini akan difokuskan untuk membantu pembayaran UKT. Akan tetapi, skema dan peraturan terkait pinjaman pendidikan untuk mahasiswa atau student loan tersebut masih dalam proses evaluasi dan pengkajian.
Sri Mulyani mengungkapkan, akses pendidikan harus dapat dinikmati oleh semua golongan masyarakat.Oleh karena itu, ia membuat skema yang dirancang untuk mahasiswa agar tidak terlalu terbebani mengenai biaya pendidikan.
Ia juga menjelaskan, dana student loan berasal dari dana abadi yang tersedia pada program LPDP dan skema ini menargetkan mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan finansial untuk melunasi UKT.
Namun, Sri Mulyani memperingatkan agar program student loan tidak mengalami masalah gagal pembayaran, seperti yang terjadi di Amerika Serikat.
Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya situasi di mana pinjaman tersebut malah menimbulkan beban keuangan tambahan bagi mahasiswa.
“Kami sudah membahas dengan perbankan, LPDP nanti akan merumuskan bagaimana affordability pinjaman itu (student loan). Sehingga tidak memberatkan mahasiswa, tapi tetap mencegah terjadinya moral hazard, dan tetap memberikan afirmasi terutama kepada kelompok yang tidak mampu,” kata Sri Mulyani, dikutip dari Antara, Selasa, (30/1/2024).
Sri Mulyani menilai perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia harus terus dilakukan karena ini adalah sesuatu yang krusial. Student loan ini adalah upaya untuk mempersipkan SDM yang kompeten.
BACA JUGA: Profil Pinjol Danacita yang Kerjasama dengan Kampus ITB
“Untuk mencapai SDM yang baik kualitasnya, maka kita akan terus memperbaiki berbagai isu mengenai human capital terutama di pendidikan melalui program yang didanai LPDP,” Kata Sri Mulyani.
Menurutnya, dana abadi turut merespon berbagai isu dan kebijakan, termasuk respons terhadap kebijakan beasiswa afirmasi, khususnya untuk mahasiswa tingkat strata satu (S1).
Hal ini menunjukkan keterlibatan Dana Abadi dalam mendukung upaya pemerintah atau kebijakan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan yang lebih luas dan inklusif, terutama bagi mahasiswa pada tingkat pendidikan tinggi.
(Vini/Aak)