BANDUNG.TM.ID Kisah Nabi Ismail yang akan disembelih oleh ayahnya sendiri yaitu nabi Ibrahim merupakan kisah nabi yang sangat populer. Karena peristiwa ini menjadi peristiwa terpenting bagi umat islam yaitu idul adha. Peristiwa tersebut mengajarkan arti sebuah keihlasan dan ketaatan pada perintah Allah SWT.
Berikut kami akan menjelaskan mengenai kisah nabi Ismail yang sudah kami lansir melalui CNN.
Kisah Nabi Ismail yang Disembelih
Pada saat itu nabi Ibrahim belum memiliki anak, meskipun dia sudah cukup tua. Ibrahim juga meminta pada Allah SWT supaya dikaruniai seorang anak. Doa tersebut bisa kita lihat dalam Surat As-Saffat ayat 99 sampai 100 yang artinya adalah sebagai berikut.
“Ibrahim berkata: Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku dan Dia akna memebri petunjuk kepadaku. Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang-orang saleh”
Lalu, Allah mengabulkan permintaan dari nabi Ibrahim ini dengan memunculkan Nabi Ismail yang merupakan anak dari istrinya yaitu Siti Hajar. “Maka Kami beri ia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar”
Mendapat Mimpi dari Allah
Saat Ismail sudah menjadi remaja, Nabi Ibrahim ini mendapatkan mimpi atau wahyu dari allah SWT. Mimpi tersebut menyuruh Ibrahim untuk menyembelih nabi Ismail, penjelasannya terdapat dalam Surat As-Saffat ayat 102 yang berbunyi sebagai berikut:
“Ibrahim berkata: Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanah apa pendapatmu?” Nabi Ismail justru mendengarkan cerita dari ayahnya tersebut. Kemudian, dia meminta ayahnya untuk menyanggupinya.
Peristiwa tersebut menjadi cikal bakal dari kisah Nabi Ismail yang akan di sembelih oleh ayahnya sendiri yaitu Nabi Ibrahim. Kemudian nabi Ibrahim dengan hati yang ikhlas menyanggupi hal ini. Lalu dia membawa Ismail untuk dikorbankan.
Dia lalu menajamkan pisaunya tersebut dan membaringkan Ismail yang akan di sembelih. Tapi goresan pisau tersebut ternyata tidak melukai anaknya sedikitpun. Padahal pisau ini awalnya tajam, tiba-tiba saja mendadak tumpul. Lalu, terdengar seruan Allah pada mereka dalam surat As-Saffat ayat 104 sampai 109.
“Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata, Dan Kami tebus anak itu dengan seelor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim di kalangan orang-orang yang datnag kemudian. Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”
Peristiwa tersebut kemudian menjadi peringatan Idul Adha dalam Islam. Kemudian, allah memerintahkan Ibrahim dan Ismail membangun Ka’bah di Mekah. Keduanya lalu bergotong royong membangun K’bah dari batu yang besar.
BACA JUGA: Mukjizat Nabi Nuh: Bahtera dan Banjir Dahsyat di Bumi
(Kaje)