Khutbah Idul Adha: Komunikasi Antara Nabi Ibrahim dan Ismail

Penulis: Anisa

idul adha
(Walpaper flare)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Pada khutbah Idul Adha, kita diingatkan tentang peristiwa penting yang melibatkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Mereka memberikan contoh tentang pentingnya hubungan antara seorang ayah dan anak melalui komunikasi yang baik. Semoga kita semua bisa mengambil teladan dari sikap mereka, baik sebagai ayah maupun sebagai anak.

Khutbah 1

اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ

بُكْرَةً وَّأَصِيْلًا لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ. الْحَمْدُ للهِ الْحَمْدُ للهِ الْخَالِقِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَفْضَلِ

الْخَلْقِ وَالْخَلَائِقِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَنَّانُ. الَّذِيْ اَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِسْلَامِ وَالْاِيْمَانِ. وَ أَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اِلَى جَمِيْعِ الْاِنْسَانِ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِهِمْ اِلَى اٰخِرِ الزَّمَانِ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ

الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ

فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ.

Para jamaah yang dihormati oleh Allah,

Pada hari yang mulia ini, tanggal 10 Dzulhijjah hari idul adha, kita menyaksikan sebuah kesempatan berharga yang penuh dengan ibadah dan keutamaan. Saat ini, saudara-saudara kita sedang melaksanakan ibadah haji di Makkah, sementara kita berkumpul untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Selain itu, di hari ini kita juga mendapat perintah untuk menyembelih hewan kurban.

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Para jamaah yang terhormat,

Hari Raya Idul Adha tidak terlepas dari kisah yang terjadi ribuan tahun yang lalu, ketika Nabi Ibrahim as diuji dengan ujian yang sangat berat. Meskipun usianya telah mencapai 86 tahun, dia sangat bahagia ketika diberi anugerah seorang anak yang saleh, sebagaimana yang dia mohonkan dalam doanya, “rabbi hab lii minasshalihin” yang berarti “Ya Tuhanku, anugerahkanlah padaku keturunan yang saleh.”

Allah swt mengabulkan doanya dengan menciptakan Nabi Ismail as melalui Siti Hajar. Namun, ketika putra yang sangat ia cintai itu tumbuh dewasa, Nabi Ibrahim mendapat perintah melalui mimpi untuk mengorbankannya.

Dalam hadits Nabi Muhammad saw, disebutkan bahwa mimpi bagi seorang Nabi adalah wahyu. Awalnya, Ibrahim merasa ragu dengan perintah tersebut. Namun, mimpi tersebut terulang pada malam berikutnya. Dengan keyakinan itu, dia tahu bahwa mimpi tersebut adalah perintah yang harus dia patuhi.

Kisah ini termuat dalam dalam Al-Qur’an Surat As-Shaffat ayat 102:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ

الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”

Para jamaah yang terhormat,

Ayat di atas memberikan pelajaran berharga tentang sikap yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim. Ia menunjukkan cara berkomunikasi yang baik dengan tidak secara tiba-tiba melaksanakan perintah untuk mengorbankan putranya. Dengan tenang, ia menceritakan situasi yang dia hadapi, pengalaman yang telah dia alami, dan perintah yang dia terima melalui mimpi.

Ia juga meminta pertimbangan putranya terkait perintah tersebut. Sementara itu, sebagai seorang anak yang saleh, Nabi Ismail dengan patuh menerima dan pasrah terhadap perintah tersebut. Kepatuhan Nabi Ismail menunjukkan bahwa ia tidak memberikan ruang bagi penolakan terhadap perintah tersebut.

Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi dalam kitabnya Qishashul Anbiya halaman 94 menyebutkan:

وَ لَمْ يَقُلْ: يَا اَبَتِ افْعَلْ مَا تُرِيْدُ, حَتَّى يَأْخُذَ الْاِبْنُ ثَوَابَ عُبُودِيَّةِ الطَّاعَةِ
Artinya: “Ia tidak menjawab, “Duhai ayahku, lakukan apa yang engkau kehendaki”, sehingga Nabi Ismail memperoleh pahala ibadah atas ketaatannya”.
Nabi Ismail tidak merespons permintaan tersebut dengan mengatakan “Terserah Ayah”. Sebaliknya, ia menyampaikan pendapatnya dengan melaksanakan perintah tersebut. Inilah bentuk ketaatan yang nabi Ismail tunjukkan.

Selanjutnya, para jamaah, kita dapat melihat bahwa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menggunakan bahasa yang sesuai dengan lawan bicara mereka. Nabi Ibrahim menggunakan kata-kata “ya bunayya, duhai putraku” untuk menyapa putranya.

Sedangkan Nabi Ismail memilih kata-kata “ya abati, duhai ayahku” untuk menyapa ayahnya. Syekh Abi Hayyan al-Andalusi (654-754) dalam kitab al-Bahrul Muhith Juz 9 menjelaskan bahwa pemilihan kata-kata tersebut menunjukkan kasih sayang Nabi Ibrahim terhadap anaknya.

Demikian pula, Nabi Ismail menggunakan ucapan yang menunjukkan penghormatan dan pengagungan terhadap orang tuanya.

Hal itu sesuai hadits Nabi No.1843 yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا

Artinya: “Bukan termasuk dari golongan kami orang yg tak menyayangi anak kecil dan  tak menghormati orang tua (orang dewasa).”

Karena itu, sebagai orang tua, kita harus memberikan cinta dan kasih sayang kepada anak-anak kita dengan menggunakan kata-kata yang lembut dan menyentuh hati mereka. Sebagai anak, kita juga harus menghormati orang tua kita dengan mendengarkan mereka, melaksanakan perintah mereka, menjawab panggilan mereka, dan sebagainya. Ini adalah pelajaran komunikasi yang dapat kita ambil dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail.

Demikianlah khutbah Idul Adha yang saya sampaikan. Semoga kita semua dapat mengikuti teladan mereka dalam kehidupan keluarga kita dengan menerapkan komunikasi yang baik dan penuh kasih sayang.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَ لَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِيوَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَ مِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ

الْعَلِيْمُ. وَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَ لَكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَ يَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Khutbah 2

اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ.اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلًا لَا اِلٰهَ اِلَّا

اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ.الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِشَرِيْعَةِ الْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَشْرَفِ الْاَنَامِ.

أَشْهَدُ

اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ وَرَبُّ الْعَالَمِيْنَ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا اِمَامَ الْمُرْسَلِيْنَ وَخَاتَمَ النَّبِيِّيْنَ.أَمَّا بَعْدُ.

فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ

أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَ

عَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَ بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ

فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَعَنِ السِّتَّةِ الْمُتَمِّمِيْنَ لِلْعَشَرَةِ الْكِرَامِ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ

اَجْمَعِيْنَ.

وَ التَّابِعِبْنَ وَ تَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ الْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ

وَالْاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا خَالِقَ الْمَخْلُوْقَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَ الطَّاعُوْنَ وَ الْاَمْرَاضَ وَ الْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا

اِنْدُوْنِيْسِيَّا هٰذَا خَاصَّةً وَ عَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ

النَّارِ. عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْاِحْسَانِ وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ.

وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ  

Sumber: NU Online

BACA JUGA: Kisah Nabi Ismail yang Disembelih Atas Perintah Allah

(Kaje)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
H Asep Syahrial sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Kabupaten Bandung.
Sah! Kang Awing Ditunjuk Jadi Plt Ketua PWI Kabupaten Bandung
Rismon Hasiholan
CEK FAKTA: Klaim Penangkapan Rismon Sianipar karena Pemalsuan Ijazah
Akhmad Marjuki
Akhmad Marjuki Sebut Rakyat Tidak Perlu Janji! 
samsung hp restart
Samsung Ingatkan Restart HP Rutin, agar Tak Ada Gangguan Fungsi
Kades Cirebon
Viral, Kades asal Cirebon Nyawer di Diskotik: Saya nggak sadar!
Berita Lainnya

1

Peringati Hari Lingkungan Hidup, PLN Dorong Kesadaran Kolektif Masyarakat dengan Gelar Aksi Bersih dan Salurkan Drop Box

2

Pengaruh Media Sosial dalam Kehidupan Sinden

3

Program CSR PT Satria Piranti Perkasa Berikan Dukungan untuk Panti Asuhan di Karawang

4

Ketika Warna Memiliki Rasa dan Suara Memiliki Rupa: Eksplorasi Kognitif Persepsi Sinestesia

5

Minim Penerangan dan Picu Kriminalitas, Legislator Dorong Penambahan Lampu dan CCTV di Arcamanik
Headline
Pergerakan Tanah Purwakarta
Pergerakan Tanah Purwakarta Ancam Tol Cipularang
Terancam Gagal Panen, Sawah Petani di Cianjur Diserang Wereng
Terancam Gagal Panen, Sawah Petani di Cianjur Diserang Wereng
anak terlantar di pasar kebayoran lama-1
Bocah Ditelantarkan di Kebayoran Lama Hari ini Jalani Operasi Tulang
Indonesia vs Iran
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Iran AVC Women’s Nations Cup 2025 Selain Yalla Shoot

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.