JAKARTA, TM.ID: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis memberikan reaksinya terhadap pelaku penipu tiket Coldplay yang dipakaikan hijab saat ditampilkan di depan awak media.
Cholil mengatakan, dirinya telah berkali-kali memprotes seseorang yang sudah memakai baju tahanan masih digunakan simbol Agama Islam.
“Berkali-kali saya protes model penjahat dipakaikan simbol Islam,” ujar Cholil dalam keterangannya, Jumat (26/5/2023).
BACA JUGA: Lycie Usai Viral Refund Tiket Coldplay dan Ungkap Keuntungannya
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada aparat penegak hukum untuk tidak memberikan pakaian seperti itu, agar tak menjadi stigma buruk kepada umat Islam.
“Tolonglah mengerti dan adil agar tak ada stigma buruk kepada umat (Islam),” lanjut Cholil.
Menurutnya, jika seseorang telah melakukan upaya kriminalitas, maka tidak harus dipakaikan busana seperti tersebut untuk mencegah pemikiran publik ke arah yang tak diinginkan.
“Yang jahat ya sebagaimana aslinya jangan dipakaikan baju agama,” tandasnya.
Sebelumnya, Direktorat Researse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) mengumumkan tersangka penipuan penipuan tiket Coldplay, yang mana tersangka adalah pasangan suami istri (pasutri).
Adapun kedua tersangka adalah berinisial ABF (22) dan W (24) yang melakukan penipuan tiket Coldplay bodong.
Pada aksi kedua pelaku yang merupakan warga Yogyakarta ini menjual tiket yang dihargai dua kali lipat di luar harga resmi yang ditawarkan promotor.
Misalnya, yang seharusnya tiket kategori Ultimate Experience dihargai dengan Rp13,2 juta, oleh mereka tiket dihargai menjadi 26,4 juta.
Korban dari kedua pelaku ini telah mencapai 60 orang, sehingga polisi harus cepat tanggap meringkus dua pasutri ini.
BACA JUGA: Aldi Taher Beri Solusi di Tengah Polemik Konser Coldplay
(Saepul/Dist)