PAPUA, TEROOPONGMEDIA.ID— Massa di Distrik Elelim, Ibu kota Kabupaten Yalimo dilaporkan membakar puluhan rumah dan kendaraan bermotor, Selasa (16/9/2025). Pembakaran dipicu akibat ucapan rasis yang diduga dilakukan oleh salah satu siswa kepada temannya saat berdebat di sekolah.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Cahyo Sukarnito mengaku peristiwa bermula dari insiden di lingkungan sekolah saat proses pembelajaran berlangsung. Salah satu siswa berinisial AB, diduga mengeluarkan ujaran rasis yang menyinggung temannya yang juga merupakan siswa di kelas tersebut.
“Ucapan ini memicu reaksi negatif dari beberapa siswa yang kemudian melakukan pemukulan terhadap AB,” ujar Kombes Cahyo seperti dikutip Teropongmedia
Ia menjelaskan, atas peristiwa tersebut pihak sekolah telah memanggil kedua siswa yang berseteru dan berusaha menyelesaikan kasus tersebut di ruang guru, tetapi ketegangan tidak mereda.
“Bukannya mereda malahan sejumlah siswa dan masyarakat setempat yang merasa terpancing oleh ucapan tersebut turut serta dalam aksi penganiayaan terhadap murid AB, bahkan menyerang guru yang berusaha melerai,” beber Kombes Cahyo.
Baca Juga:
Kerusuhan Nepal, 21 WNI Segera Pulang ke Indonesia
Situasi Genting Demo Kerusuhan Nepal, Kemenlu Pastikan WNI Aman
Petugas kepolisian yang tiba di lokasi untuk mengamankan situasi malah diserang massa yang terus bertambah.
“Massa kemudian melakukan pembakaran terhadap kios yang diduga milik orang tua siswa AB. Api merembet ke mess perwira dan asrama Polres Yalimo,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari Polda Papua, kericuhan tersebut membuat 30 bangunan yang terdiri dari rumah, kios warga dan mess perwira Polres Yalimo rusak dibakar massa, Selain itu puluhan kendaraan motor dan mobil, termasuk truk logistik hangus terbakar.
Akibat kericuhan ini ratusan warga non Papua yang tinggal di Distrik Elelim dan sekitarnya memilih untuk mengungsi ke sejumlah pos keamanan Polri. Pengungsi bahkan menyebar hingga ke Polres Jayawijaya di Kabupaten Jayawijaya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Yalimo.
“Data yang kami peroleh hingga kini terdapat 350 orang masih bertahan di Polres Yalimo, lalu sebanyak 35 keluarga di Polres Jayawijaya dan puluhan warga menyebar di pos keamanan setempat,” jelas Kombes Cahyo.
Dari kerusuhan ini, lima aparat keamanan dan 18 warga sipil terluka dan kini dirawat di RSUD Yalimo, RSUD Wamena, dan RS Bhayangkara Jayapura. (usamah kustiawan)