JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — lebih dari separuh lahan pertanian untuk memberi makan penduduk kelaparan di Gaza, telah terdegradasi akibat konflik Irael-HAMAS.
Hal itu terungkap dalam analisis citra satelit yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Data tersebut mengungkapkan peningkatan kerusakan kebun, tanaman pangan dan sayur-sayuran di daerah kantong Palestina, dimana kelaparan tersebar luas setelah delapan bulan pemboman Israel.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (12/6/2024), memperingatkan bahwa banyak orang di Gaza menghadapi bencana kelaparan.
Dengan menggunakan citra satelit yang diambil antara Mei 2017 dan 2024, Pusat Satelit PBB (UNOSAT) dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menemukan bahwa 57% lahan pertanian permanen di Gaza dan lahan subur yang penting bagi ketahanan pangan telah menunjukkan penurunan kepadatan yang signifikan. dan kesehatan.
“Pada bulan Mei 2024, kesehatan dan kepadatan tanaman di Jalur Gaza menunjukkan penurunan yang nyata dibandingkan rata-rata tujuh musim sebelumnya,” kata UNOSAT melansir Reuters, Jumat (14/6/2024).
“Kemunduran ini disebabkan oleh aktivitas yang berhubungan dengan konflik, termasuk penghancuran, pergerakan kendaraan berat, pengeboman, dan penembakan,” lanjutnya.
BACA JUGA: Murka! Hizbullah Tembakkan 250 Roket Usai Israel Eksekusi Komandan Tertinggi
UNOSAT menyatakan, penurunan ini menandai peningkatan kerusakan lahan pertanian sebesar 30% sejak analisis terakhirnya diterbitkan pada bulan April.
Kampanye darat dan udara Israel dipicu ketika Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober.
Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 37.000 orang di Gaza, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong yang dikelola Hamas, dan telah menyebabkan kehancuran massal dan memutus jalur bantuan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Rabu (112/6/2024) ada lebih dari 8.000 anak di bawah lima tahun di Gaza yang telah dirawat karena kekurangan gizi akut.
Selain kerusakan pada ladang tanaman dan kebun buah-buahan, rumah kaca di seluruh Jalur Gaza juga mengalami kerusakan yang signifikan.
Menurut data dari UNOSAT, Jalur Gaza diperkirakan memiliki lahan pertanian seluas 151 kilometer persegi, yang mencakup sekitar 41% wilayah kantong pesisir tersebut.
(Dist)