BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Visceral fat atau lemak perut biasanya membuat sebagian orang minder. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan laki-laki yang memakai celana jeans ukuran 33 sudah pasti obesitas, sehingga berpotensi lebih cepat meninggal dunia.
Menurutnya, perkataannya itu merupakan pesan terhadap bahaya visceral fat atau lemak yang menumpuk di rongga perut.
Melansir Healthline, visceral fat merupakan jenis lemak yang tersimpan di rongga perut. Lemak perut tersebut dapat terletak dekat dengan beberapa organ vital, yakni hati, perut, dan usus.
Kehadiran lemak secara berlebihan di area sekitar organ vital tubuh dapat berbahaya. Visceral fat dapat menyebabkan permasalahan kesehatan, antara lain diabetes, prediabetes, hingga serangan jantung.
Penyebab Timbul Visceral Fat
Melansir WebMD, berikut penyebab timbulnya visceral fat:
1. Konsumsi Makanan Berlebihan
Mengonsumsi makanan secara berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak dari banyaknya kalori yang tertimbun di dalam tubuh, utamanya dalam perut. Untuk itu, pemilik visceral fat harus mengurangi asupan kalori berlebihan dalam tubuh.
Untuk mengurangi satu pon, maka perlu pengurangan sebesar 500 kalori. Selain itu, hindari mengonsumsi makanan berminyak dan manis yang dapat meningkatkan berat badan dan timbunan lemak tubuh.
2. Faktor Gen
Gen dapat ikut andil dalam menyebabkan timbulnya visceral fat dalam tubuh yang sulit hilang. Walaupun telah mengurangi porsi makan, gen dapat membuat proses penurunan lemak dalam tubuh berlangsung sulit.
Petunjuk dari adanya pengaruh gen adalah saat terdapat anggota keluarga yang berjuang mengatasi berat badan. Gen dapat mengendalikan cara tubuh untuk membakar kalori dan seberapa cepat merasa kenyang.
3. Kurang Olahraga
Kurang olahraga dapat jadi salah satu pemicunya. Kurangnya aktivitas untuk bergerak sehari-hari dapat memperbesar faktor timbulnya tumpukan lemak dalam perut yang berbahaya bagi kesehatan.
Untuk itu, perlu aktivitas olahraga yang teratur, setidaknya 150 menit setiap minggu dengan intensitas sedang hingga berat.
4. Kurang Tidur
Kurang tidur dapat menjadi alasan bertambahnya berat badan dan timbulnya lemak ini. Tubuh dapat memproduksi hormon yang menimbulkan rasa kenyang.
Namun, kurangnya durasi tidur dapat mengganggu hormon sehingga tubuh menjadi merasa lapar secara terus-menerus.
Saat tubuh kurang tidur, maka seseorang dapat makan secara berlebihan dan berat badan dapat bertambah, terutama pada bagian perut.
Baca Juga:
5. Stres
Stres dapat memicu pelepasan kortisol yang berperan dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan berlemak tinggi. Selain itu, kortisol juga dapat menyimpan lemak di sekitar perut yang dapat menimbulkan lemak ini.
6. Mengonsumsi Obat
Mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat menjadi faktor penambah berat badan. Obat yang terkenal dapat meningkatkan berat badan antara lain obat diabetes, obat antidepresan, steroid, hingga obat epilepsi.
Beberapa obat menambahkan lemak langsung ke area perut, termasuk beta-blocker, untuk mengobati tekanan darah tinggi
(Kaje)