BANDUNG, SUAR MAHASISWA AWARDS — Kenakalan remaja menjadi salah satu fenomena sosial yang tak kunjung surut. Dari aksi vandalisme, merokok, perkelahian, hingga penggunaan narkoba, bentuk-bentuk perilaku menyimpang ini sering kita temui di lingkungan masyarakat. Fenomena ini bukan hanya mencerminkan krisis identitas pada masa remaja, tetapi juga menggambarkan adanya celah dalam sistem pengawasan, pendidikan, dan perhatian dari lingkungan sekitar.
Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Beberapa faktor utama yang mendorong remaja terlibat dalam tindakan menyimpang antara lain:
1. Keluarga yang kurang harmonis
Kurangnya perhatian atau konflik berkepanjangan dalam keluarga bisa membuat remaja merasa tidak dihargai dan mencari pelampiasan di luar rumah.
2. Lingkungan sosial yang negatif
Pergaulan dengan teman sebaya yang cenderung negatif dapat mempengaruhi keputusan dan perilaku seorang remaja.
3. Tekanan dan stres
Tuntutan akademik, tekanan sosial, hingga krisis identitas membuat remaja mencari pelarian dalam bentuk kenakalan.
4. Kurangnya pendidikan karakter
Sistem pendidikan yang hanya fokus pada aspek akademik tanpa membentuk karakter, bisa membuat remaja tidak memiliki bekal nilai moral yang kuat.
Dampak Kenakalan Remaja
Perilaku menyimpang ini dapat membawa konsekuensi serius, baik bagi individu maupun masyarakat, seperti:
• Gangguan psikologis pada remaja
• Putus sekolah
• Konflik hukum dan kriminalitas
• Rusaknya fasilitas umum dan lingkungan sosial
Solusi dan Pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja antara lain:
• Peran aktif orang tua dan keluarga dalam membina komunikasi yang sehat.
• Pendidikan karakter di sekolah, seperti pelatihan empati, tanggung jawab, dan disiplin.
• Kegiatan positif dan produktif bagi remaja, seperti ekstrakurikuler, organisasi, atau program pelatihan.
• Kampanye kesadaran publik untuk menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi perkembangan remaja.
Kenakalan remaja adalah masalah yang kompleks, namun bukan tanpa solusi. Dengan perhatian dan kerjasama dari berbagai pihak keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah kita dapat membantu remaja menemukan arah yang benar dan tumbuh menjadi generasi yang bertanggung jawab dan berdaya.
(Dea Putri Lestari/ Universitas Indonesia Membangun)