JAKARTA,TM.ID: Kemneterian Agama (Kemenag) RI menargetkan program 2.000 bantuan operasional masjid termasuk musala untuk tahun anggaran 2024 ini.
Bantuan operasional masjid 2024 tersebut disampaikan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag RI, yang akan menggencarkan kampanye rintisan Masjid Ramah pada tahun 2024 ini, dengan menyiapkan instrumen program bantuan.
Adib, selaku Direktur Urais Binsyar Kemenag menjelaskan, Masjid Ramah adalah masjid, termasuk musala, yang kondisinya memenuhi kriteria dalam lima kategori ramah.
Kriteria tersebut baik dilihat dari sisi pola pikir (mindset), keterampilan (skillset), segenap ekosistemnya, maupun ketersediaan sarana prasarananya (toolset).
Kelima kategori ramah tersebut adalah Ramah Perempuan dan Anak, Ramah Difabel dan Lansia, Ramah Lingkungan, Ramah Keragaman, serta Ramah Duafa dan Musafir.
BACA JUGA: Syarat dan Jadwal Pengajuan Bantuan Dana Masjid Kemenag
“Kami juga sudah memberi bantuan operasional rintisan Masjid Ramah 2024 tahap pertama pada Januari lalu. Bantuan ini hanya untuk dukungan pada sisi toolset (sarana prasarana) saja. Selain tidak besar, sarana-prasarana lebih mudah dilihat sebagai evidence pengukurannya,” ujar Adib pada Rakernas Bimas Islam 2024, di Jakarta, Sabtu (24/2/2024).
Ia berharap, dana bantuan operasional tersebut nantinya dapat digunakan secara optimal untuk mendorong terbentuknya ekosistem masjid, dan meningkatkan derajat keberlanjutan keberagaman masjid.
“Melalui program ini kita berharap revitalisasi peran masjid semakin profesional pengelolaannya, kian moderat cara pandang paham keagamaannya, ramah seluruh ekosistemnya, juga kian berdaya dan memberdayakan jemaahnya,” kata Adib.
Selain Masjid Ramah, lanjut dia, program Urais Binsyar pada 2024 lainnya, antara lain: Sekolah Penyuluh /Penghulu Agen Resolusi Konflik (SPARK), International Symposium on Innovative Masjid 2024, Digitalisasi 5.000 judul buku keagamaan Islam, serta ISLAMIFEST (Festival Keagamaan Islam yang mengenalkan keindahan Islam kepada generasi muda).
“Rencana aksi pencapaian Pakta Integritas bidang Urais Binsyar tahun 2024, pertama penguatan digitalisasi buku keagamaan. Strategi yang dilakukan dengan penguatan regulasi PMA Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pengesahan Standar Mutu Buku Umum Keagamaan, kemudian standardisasi sistem layanan,” paparnya.
Adib mengatakan, Pakta Integritas kedua ialah percepatan revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM), dan ketiga penyusunan juklak-juknis deteksi dini konflik keagamaan dan integrasi sistem pelaporan deteksi dini konflik.
“Selain itu, kami juga memetakan penguatan layanan urusan agama Islam di KUA agar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat seperti pengukuran arah kiblat, konsultasi syariah, pendaftaran id masjid, rekomendasi bantuan, agen resolusi konflik, serta sistem cegah dini,” pungkasnya.
(Aak)