BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan aksi nekat keluarga pengunjung Taman Safari Bogor, yang mengabaikan peringatan keras dari bahaya terkaman binatang buas.
Dalam video yang beredar luas, terlihat satu keluarga keluar dari mobil, lalu mereka berjalan-jalan santai di area yang seharusnya hanya boleh diakses dari dalam kendaraan.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @radendim itu memperlihatkan dengan jelas sebuah papan peringatan. Bahkan sangat mencolok dengan berwarna kuning dan bertuliskan “DILARANG KELUAR DARI MOBIL” dalam tiga bahasa yaitu Indonesia, Arab, dan Inggris.
Namun, dua wanita berhijab beserta anak-anaknya tampak mengabaikan peringatan tersebut dan turun dari mobil untuk mendekati hewan di sekitar.
Masuk ke Kandang Hewan!
Lebih parahnya lagi, dalam potongan video lain, keluarga tersebut bahkan masuk ke area kandang hewan. Salah satu teks dalam video menyindir aksi mereka dengan tulisan “Sampe Masuk ke Kandang, Binatang Sungkeman Nggak Tuh?” menyorot betapa berbahayanya tindakan tersebut.
“Siapa pun kamu tetap harus mengikuti peraturan yang ada, apalagi di kebun binatang. Peraturan dibuat untuk dipatuhi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, bukan malah dilanggar yah teman-teman,” tulis akun @radendim tersebut pada Rabu (19/2/2025).
BACA JUGA:
Viral Ayah Seniman Buat Dekorasi Lamaran & Pernikahan Anak
Video Viral Oknum Pegawai PUPR Kutai Timur Joget di Ruang Rapat
Mengabaikan Keselamatan Demi Sensasi?
Taman Safari adalah tempat wisata yang dirancang untuk memberikan pengalaman melihat satwa liar dari dalam mobil demi menjaga keamanan pengunjung maupun hewan.
Keputusan untuk turun dari mobil, apalagi masuk ke area kandang, bukan hanya melanggar aturan tetapi juga membahayakan nyawa sendiri.
Hewan-hewan di sana tetap memiliki naluri liar yang bisa berakibat fatal jika mereka merasa terancam.
Aksi ini juga menunjukkan kurangnya kesadaran dan edukasi mengenai pentingnya mematuhi peraturan di tempat umum. Banyak netizen mengecam tindakan ini, menganggapnya sebagai contoh buruk bagi anak-anak dan masyarakat luas.
(Hafidah Rismayanti/Aak)