DOHA, TEROPONGMEDIA.ID — Timnas Indonesia U23 akan berhadapan dengan Irak untuk berebut juara ketiga Piala Asia U23 2024, setelah kalah di babak semi final. Pemuang bagi Indonesia karena Irak akan tampil tanpa dua bek andalannya.
Irak vs Indonesia akan berlangsung Kamis (2/5) pukul 21.25 WIB di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar.
Kedua tim gagal di babak Semi Final Piala Asia U23 2024, di mana Irak dikalahkan Jepang (0-2) dan Indonesia ditaklukan Uzbekistan dengan skor sama 0-2.
Keduanyapun otomatis harus berebut tempat ketiga melalui laga penentuan yang akan berlangsung nanti malam. Pemenang posisi ketiga ini sekaligus akan mendapatkan tiket keikutsertaan dalam Olimpiade Paris 2024.
Sedangkan tim yang kalah harus menghadapi tim perwakilan zona Afrika, Guinea. Hanya tim pemenang berhak melangkah ke Olimpiade Paris.
Di olimpiade, Irak mengincar penampilannya yang keenam dan pertama sejak tahun 2016. Sedangkan sepakbola Indonesia absen di olimpiade sejak tahun 1956.
Maka perebutan posisi ketiga atau menang pada laga Playoff versus Gunea menjadi incaran tertinggi bagi Indonesia maupun Irak.
Pelatih Irak, Radhi Shenaishil mengatakan, ia berusaha menenangkan tim asuhnya agar mereka bisa bermain tanpa beban usai kalah 0-2 dari Jepang.
“Para pemain kami sedang berada di puncak performanya dan kami tidak ingin mereka menyia-nyiakan kesempatannya dan mengincar mereka untuk tampil bagus besok,” ujar Radhi, seperti dilansir laman AFC U23.
Irak saat ini seperti dejavu, karena pada kualifikasi olimpiade Asia Barat tahun 2016 juga terjadi di Doha pada tahap yang sama, setelah Irak berhasil mengalahkan Qatar untuk mengamankan tempat di Olimpiade Rio de Janeiro.
BACA JUGA: Lokasi Nobar Timnas Indonesia vs Irak U23 di Yogyakarta, Gratis!
2 Bek Irak Absen
Radhi Shenaishil berharap sejarah akan terulang kembali. Namun pelatih berusia 57 tahun ini menyadari akan kekuatan skuad Garuda Muda.
Selain itu, diperparah lagi dengan absennya bek kanan Irak, Mustafa Saadoun dan bek tengah yang juga kapten, Zaid Tahseen, yang terkena sanksi larangan bermain. Padahal keduanya selalu tampil penuh pada laga sebelumnya.
“Kami telah memantau pemain Indonesia dengan sangat cermat sejak awal turnamen – mereka sangat bagus, berkembang, dan terhormat di lapangan,” kata mantan bek internasional Timnas Irak itu.
Ia menilai, Indonesia di ranah sepakbola Asean saat ini mengalami transisi yang sangat cepat. Irak pun berhati-hati dalam menghentikannya, terutama menyangkut penyerang Indonesia.
Radhi pun mneyinggung lawan-lawan Indonesia yang mengalami nasib buruk seperti Yordania, Australia, dan Republik Korea, yang dapat dikalahkan tidak secara kebetulan atau kebetulan karena memang memiliki rencana dan strategi yang matang.
“Yang membuat kami menghormati mereka (Indonesia) dan membuat kami lebih fokus. Para pemain kami siap meski menghadapi kesulitan dalam pertandingan yang menentukan ini. Kami memiliki tim yang bagus, kami berani dan sangat termotivasi serta memiliki kemampuan fisik yang baik, yang kami perlukan untuk mendapatkan hasil yang baik adalah fokus kami,” kata Radhi.
(Aak)