TASIKMALAYA, TEROPONGMEDIA.ID — Sebuah kecelakaan melibatkan truk tronton dan truk pengangkut pasir terjadi di Tanjakan Gentong, Tasikmalaya, Rabu (23/7) sore. Insiden ini mengakibatkan kemacetan panjang di kedua arah ruas jalan tersebut.
Menurut keterangan awal, kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di jalur tanjakan yang dikenal rawan kecelakaan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
“Kecelakaan terjadi antara truk tronton dan truk pengangkut pasir,” demikian kutipan caption unggahan video akun Instagram @jktnewss.
Akibat insiden ini, arus lalu lintas di Jalan Nasional Tasikmalaya-Bandung mengalami antrean panjang. Petugas kepolisian dan tim SAR telah dikerahkan ke lokasi untuk mengurai kemacetan dan menangani korban bila ada.
Tanjakan Gentong sendiri dikenal sebagai salah satu titik rawan kecelakaan di Jawa Barat karena kontur jalan yang menanjak tajam dan berkelok.
Kecelakaan ini kembali mengingatkan pengendara untuk lebih berhati-hati saat melintasi tanjakan Gentong.
Jalur Maut
Tanjakan Gentong di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, lama dikenal sebagai salah satu ruas jalan paling berbahaya.
Terletak di Jalan Nasional Tasikmalaya-Bandung, tepatnya di Kecamatan Kadipaten, jalur ini kerap menjadi titik kemacetan parah, terutama saat arus mudik Lebaran atau liburan panjang.
Dijuluki “Jalur Tengkorak”, Tanjakan Gentong memiliki kontur berbukit dengan tanjakan curam dan belokan tajam.
Banyak kendaraan, terutama truk dan bus, sering mogok karena medan ekstrem atau kelelahan mesin. Tidak jarang, rem blong menjadi penyebab kecelakaan fatal di sini.
Kendaraan besar biasanya bergerak pelan, memicu antrean panjang. Beberapa sopir harus memberi jalan dulu agar truk di depannya bisa menanjak.
BACA JUGA
Kecelakaan Maut Tronton dan Truk Pengangkut Pasir di Tanjakan Gentong
Kecelakaan Maut di Babakan Ciparay, Seorang Pengendara Motor Tewas di Tempat
Petugas Ganjal
Di tengah bahaya yang mengintai, muncul sosok “Tim Ganjel Gentong”—warga lokal yang sigap mengganjal ban kendaraan yang kesulitan menanjak.
Namun, seiring membaiknya kondisi jalan dan meningkatnya kualitas kendaraan, peran petugas ganjal mulai berkurang.
Pelebaran Lajur
Untuk mengurai kemacetan dan mengurangi risiko kecelakaan, Pemerintah Jawa Barat membangun Jalan Lingkar Gentong pada 2013. Jalan sepanjang 1,2 kilometer ini dirancang lebih landai dan memotong kelokan tajam di jalur lama.
Selain itu, pada 2021, dilakukan pelebaran jalan menjadi empat lajur untuk memperlancar arus kendaraan. Gubernur Jawa Barat saat itu, Ahmad Heryawan, menyatakan proyek ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan sekaligus meningkatkan keselamatan pengendara.
Meski kini Tanjakan Gentong tak lagi seangker dulu, kisahnya tetap menjadi pelajaran betapa medan ekstrem membutuhkan kewaspadaan tinggi. Terkadang, bantuan dari orang-orang biasa yang berani menghadapi risiko.
(Aak)