Kebijakan Pembelian Pertalite Baru, Harga Jadi Berubah?

kebijakan pembelian pertalite
(Dok.Pertamina)

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Indonesia sedang menggodok kebijakan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite. Tujuannya adalah untuk memastikan penyaluran subsidi ini lebih tepat sasaran dan efisien.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Rachmat Kaimudin mengungkapkan, ada rencana untuk realokasi subsidi BBM, khususnya Pertalite, guna mendukung produksi BBM ramah lingkungan.

“Ada rencana untuk realokasi subsidi BBM. Kita bukan melakukan pembatasan (BBM bersubsidi) ini sebenarnya untuk mendorong penyediaan subsidi BBM yang berkualitas,”kata  Rachmat dalam Public Discussion Youth Energy Council (YEC) di Jakarta, Rabu (28/08/2024).

BACA JUGA: Kebijakan Pembelian Pertalite, Mobil 1500cc Sudah Tak Boleh?

Ia menambahkan bahwa aturan baru ini diharapkan bisa diumumkan dan disosialisasikan kepada masyarakat dalam waktu dekat.

Meskipun terdapat perubahan dalam kebijakan pembelian Pertalite, Rachmat memastikan rencana tersebut tidak akan menyebabkan kenaikan harga BBM.

Sebaliknya, pemerintah tetap akan memberikan subsidi, namun dengan fokus yang lebih jelas agar penggunaannya lebih wajar dan tepat sasaran.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi pemerintah adalah ketidaktepatan sasaran dalam penyaluran subsidi BBM.

Rachmat mencatat saat ini, sekitar 60 persen bensin bersubsidi dinikmati oleh masyarakat dengan strata eknomi atas dan 80-95 persen dari penyaluran subsidi BBM secara keseluruhan belum tepat sasaran.

Dengan kebijakan pembelian Pertalite ini, pemerintah berharap bisa memperbaiki distribusi sehingga lebih banyak masyarakat yang benar-benar membutuhkan bisa merasakan manfaatnya.

Selain itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, juga mengumumkan bahwa volume BBM subsidi, khususnya minyak tanah dan solar, akan mengalami penurunan pada tahun 2025.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, alokasi untuk minyak tanah dan solar disepakati sebesar 19,41 juta kiloliter (kl), sedikit lebih rendah dari alokasi di tahun 2024 yang sebesar 19,58 juta kl.

Bahlil menegaskan, penurunan ini merupakan bagian dari upaya efisiensi untuk memastikan subsidi BBM tepat pada penerimannya. Langkah-langkah mitigasi akan dilakukan agar BBM bersubsidi tidak lagi digunakan oleh mobil-mobil mewah atau yang bukan golongannya.

Menurut catatan Kementerian ESDM, hingga Juli 2024, realisasi pemakaian minyak tanah dan solar mencapai 10,28 juta kl. Dari jumlah tersebut, 0,29 juta kl adalah minyak tanah dan 9,99 juta kl adalah solar.

Proyeksi pemakaian hingga akhir tahun diperkirakan akan lebih kecil dari alokasi yang disediakan, yaitu sebesar 18,19 juta kl daripada dengan alokasi awal sebesar 19,58 juta kl.

Meskipun ada penurunan dalam alokasi Bahlil menegaskan, nilai kompensasi untuk subsidi solar akan tetap sama seperti tahun 2024, yaitu Rp 1.000 per liter.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Marc Klok Rilis Jersey Spesial
Marc Klok Rilis Jersey Spesial Demi Wujudkan Pembangunan Sekolah dan Panti Asuhan di Lombok
Arfi dan Yena Meminta Maaf Jika Nanti Banyak Baliho
Arfi dan Yena Meminta Maaf Jika Nanti Banyak Baliho Pasangan Tersebut Memenuhi Jalan
Driver Ojol di Jogja Protes BBM Naik Dua Kali Lip-Cover
Driver Ojol di Jogja Protes: BBM Naik Dua Kali Lipat ,Tapi Tarif Tetap
Kakang Rudianto Akui Emosi
Kakang Rudianto Akui Emosinya Sempat Terpancing Usai Pemain Persib Diintimidasi
Puspa Karima Lokovasia 2024
Mengangkat Tema Perempuan dan Pangan, Puspa Karima Siap Tampil di Lokovasia 2024
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

OJK Dorong Pengembangan Potensi Sektor Unggulan Daerah di Jabar

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

24 Selebritis Siap Melenggang ke Senayan, Siapa Saja Mereka?

5

Erick Thohir Sebut Kemenangan Indonesia U-20 atas Argentina Bersejarah
Headline
Persib Timnas Indonesia
Juara Liga 1 Hanya Menyumbang Dimas Drajad ke Timnas Indonesia, Bojan Hodak Buka Suara
Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono, Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti, Pilgub Jabar 2024
PDIP Siap Beri Kejutan di Detik-detik Terakhir, Usung Anies Baswedan - Susi Pudjiastuti di Pilgub Jabar?
Petugas Pengamanan Kunjungan Presiden Keracunan
Petugas Pengamanan Kunjungan Presiden Keracunan Makanan, Istana Beri Penjelasan
Kualifikasi Piala Dunia 2026
Maarten Paes dan 25 Pemain Timnas Dipanggil Shin Tae-yong, Lakoni Kualifikasi Piala Dunia 2026