BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) mengunjungi Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Selasa (2/9/2025), untuk berdialog langsung dengan pimpinan universitas dan mahasiswa menyusul insiden kekerasan yang terjadi di sekitar kampus.
Kunjungan ini dilakukan sebagai respon atas ricuhnya demonstrasi mahasiswa yang berujung pada pelemparan gas air mata hingga merembet ke area kampus Unisba dan Universitas Pasundan (Unpas) di Jalan Taman Sari, Bandung, pada Senin (1/9) malam.
“Gagah saat di lapangan. Tumbang saat masuk ruangan,” tulis KDM dalam Instagram pribadinya, dikutip Rabu (3/9).
Dalam pertemuan selama satu jam dengan Rektor Unisba Harits Nu’man dan perwakilan mahasiswa yang dipimpin Kamal Rahmatullah, KDM menyoroti adanya indikasi penyusupan pihak luar dalam aksi unjuk rasa.
“Kita tidak bisa menjelaskan mana karena saya kan bukan penyidik yang bisa mengidentifikasi. Tetapi kemudian terjadilah konflik di jalan,” kata KDM.
Ia menambahkan bahwa rombongan mahasiswa sebenarnya telah kembali ke kampus dengan tertib sekitar pukul 17.00 WIB, namun dihadang oleh kelompok yang tidak dikenal.
Tersangka
Sementara Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mengungkap fakta mengejutkan dari kericuhan yang terjadi di sekitar kampus Unisba pada Senin malam.
Dari 16 orang yang diamankan, dua di antaranya dinyatakan positif menggunakan narkoba dan kedapatan membawa senjata airsoft gun.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan menyatakan bahwa kedua orang berinisial GOP dan AA telah ditetapkan sebagai tersangka.
Barang bukti yang berhasil diamankan dari para pendemo rusuh di kampus Unisba antara lain 7 gram ganja dan sebuah airsoft gun lengkap dengan peluru gotri.
BACA JUGA
KDM Janji Tindak Lanjuti Aspirasi Mahasiswa
Catat! KDM Bakal Ganti Rugi Kerusakan Kendaraan dan Restoran Akibat Aksi Demo
Forum Dialog Terbuka
KDM mengumumkan rencana memfasilitasi forum dialog terbuka yang melibatkan mahasiswa, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan DPRD Jabar.
“Nanti pimpinan DPRD, para ketua fraksinya hadir dan saya minta seluruh mahasiswanya serentak untuk hadir menyampaikan pendapat dan murni kalangan mahasiswa,” tegasnya.
Forum ini dirancang untuk mencegah provokasi dan memastikan aspirasi mahasiswa dapat disampaikan secara aman dan konstruktif.
Berdasarkan koordinasi dengan Kapolda Jawa Barat, KDM menjelaskan bahwa insiden terjadi ketika patroli gabungan TNI-Polri dilempari bom molotov, yang memicu tindakan pembubaran paksa untuk mengamankan situasi.
Gubernur menegaskan komitmennya untuk menyampaikan informasi berimbang dari kedua pihak dan mengakhiri konflik secara damai.
“Saya membuka ruang dialog,” pungkasnya.
Selain di Unisba, KDM juga diagendakan bertemu dengan seluruh rektor se-Jawa Barat di Gedung Sate pada hari yang sama untuk membahas langkah antisipasi dan penanganan konflik serupa di masa depan.
(Aak)