BOGOR, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Gizi Nasional (BGN) segera mengambil langkah setelah ratusan pelajar di Bogor, Jawa Barat, mengalami keracunan usai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Tigor Pangaribuan, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, menyatakan bahwa timnya langsung melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap bahan baku dan makanan yang telah dimasak, sekaligus memberikan peringatan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab atas pengelolaan makanan tersebut.
“Kami selalu bertindak cepat dalam kasus seperti ini. Langkah pertama adalah memeriksa sampel makanan untuk memastikan validitas penyebab keracunan. Jika terbukti ada kesalahan, seperti penggunaan ikan tongkol yang tidak segar, kami akan memberikan teguran keras kepada pihak terkait,” jelas Tigor di Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (13/5/2025).
Ia menegaskan bahwa BGN akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban melalui kerja sama dengan puskesmas dan asuransi kesehatan.
Selain itu, SPPG yang terlibat akan mendapatkan pelatihan ulang, khususnya bagi para penjamah makanan, untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
BGN juga akan menghentikan kerja sama dengan supplier bahan makanan jika ditemukan ketidaksesuaian atau kualitas bahan yang tidak memenuhi standar.
“Kami akan menelusuri sumber bahan makanan dan memberikan peringatan kepada supplier. Jika tidak ada perbaikan, kami akan memutus hubungan kerja sama,” tegas Tigor.
BACA JUGA
Jadi Pemicu Keracunan MBG, Bakteri Escherichia coli Itu Apa?
Cegah Keracunan MBG Berulang, BGN Perketat Prosedur Distribusi Makanan
Tigor menambahkan bahwa BGN berkomitmen untuk menjalankan program MBG tanpa insiden keracunan, sesuai dengan misi Presiden Prabowo Subianto.
Namun, ia mengakui tantangan pengawasan mengingat jumlah dapur MBG yang mencapai 1.200 dengan sumber daya terbatas.
“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan keamanan pangan, meski dengan keterbatasan personel,” ujarnya.
(Aak)