BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Ada lima kecamatan dengan kasus campak tertinggi di Sumenep, Jawa Timur. Lima kecamatan itu adalah Kalianget dengan 220 kasus campak, Rubaru dengan 146 kasus, Kota dengan 122 kasus, Dasuk dengan 115 kasus, dan Saronggi dengan 107 kasus.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengungkapkan, hal tersebut dipicu banyak anak yag tidak mendapatkan imunisasi campak saat pandemi Covid-19.
Lantaran tidak imunisasi, ketahanan tubuhnya menjadi rentan dan membuat anak-anak tersebut tidak terlindung dari virus campak. Lantas, apakah dengan sekadar mendapatkan vaksin sudah cukup untuk mencegah seseorang terkena campak?
Cara Mencegah Campak
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh Morbillivirus dari keluarga paramyxovirus. Campak menular lewat droplet yang dikeluarkan oleh pengidapnya ketika mereka bersin dan batuk.
Penularan terjadi tidak hanya ketika seseorang berada di depan pengidap campak saat mereka bersin dan batuk, tapi juga ketika menyentuh permukaan yang terkena droplet lalu menempelkan tangan ke hidung atau mulut.
1. Divaksin
Anak-anak
Melansir situs web resmi jaringan rumah sakit (RS) Mitra Keluarga, ada dua jenis vaksin campak yang bisa melindungi dari virus tersebut.
Dua vaksin tersebut adalah MMR dan MMRV. Jika ingin terlindung dari tiga jenis penyakit, yakni campak, gondongan, dan rubella, kamu bisa menggunakan vaksin MMR. Sementara itu, ada vaksin MMRV yang juga bisa melindungimu dari penyakit cacar air.
Vaksin MMR sudah bisa diberikan mulai usia 12 sampai 15 bulan untuk dosis pertama, dan empat sampai enam tahun untuk dosis kedua. Kemudian, vaksin MMRV juga tersedia untuk anak berusia 12 bulan sampai 12 tahun.
Namun, berdasarkan tabel informasi imunisasi dasar di Puskesmas Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, ada pemberian vaksin campak dan rubella pada anak berusia sembilan bulan, dan pengulangan pada usia 18 bulan.
Akan tetapi, tidak diketahui apakah vaksin dasar yang diberikan dari Kementerian Kesehatan itu termasuk jenis MMR atau MMRV.
Kamu bisa memastikan lebih lanjut ke tenaga kesehatan (nakes) terkait jenis vaksin, dosis pemberian, dan usia pemberian.
Orang dewasa
Melansir web resmi jaringan RS Siloam, orang dewasa yang pernah mendapat vaksin, atau pernah terkena campak, umumnya bisa mendapatkan satu dosis vaksin MMR.
Dosis kedua bakal diberikan dengan jeda 28 hari jika mereka bekerja sebagai nakes, telah berusia 18 tahun dan belum pernah divaksin MMR, dan berencana pergi ke daerah yang pernah atau sedang mengalami wabah campak.
Semua orang bisa divaksin campak?
Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan vaksin MMR. Misalnya adalah seseorang dengan reaksi alergi terhadap komponen vaksin, dan mengalami reaksi serius terhadap dosis sebelumnya.
Kemudian adalah seseorang yang menderita tuberculosis (TBC), penyakit autoimun, serta kanker dan sedang menjalani perawatan yang dapat melemahkan imun tubuh.
2. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Menerapkan pola hidup sehat juga bisa membantu mencegah terinfeksi virus penyebab campak. Salah satunya adalah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah berada di tempat umum, menyeka hidung, batuk, atau bersin.
Kemudian, jika sedang bersama orang lain yang sakit, sebaiknya tidak berbagi barang pribadi. Ini untuk mengantisipasi jika sakit yang diderita adalah campak.
Penderita komplikasi campak memang terbilang sedikit. Namun, campak bisa menyebabkan komplikasi yang sangat berbahaya.
Oleh sebab itu, penting untuk waspada. Contoh komplikasinya adalah radang pada telinga, bronkitis, infeksi paru-paru seperti pneumonia, dan infeksi otak atau ensefalitis.
Tingginya Kasus Campak di Sumenep
Sebelumnya, ada lima kecamatan dengan kasus campak terbanyak di Sumenep, yaitu Kalianget, Rubaru, Kota, Dasuk, dan Saronggi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengenadlian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, Achmad Syamsuri mengatakan, sebagian besar pasien campak sudah mendapat penanganan medis.
Namun, di antara mereka ada yang harus dirujuk ke rumah sakit. Untuk menekan penyebaran, pihaknya akan menggelar imunisasi massal mulai Senin (25/8/2025) mendatang.
Upaya ini menargetkan anak berusia sembilan bulan sampai 59 bulan di 26 puskesmas, baik di daratan maupun kepulauan.
(Anisa Kholifatul Jannah)