Kampung Adat Mahmud: Misteri, Tradisi, dan Legenda di Kabupaten Bandung

Penulis: hafidah

Kampung Adat Mahmud
Kampung Adat Mahmud (dok.nuonline)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kampung Adat Mahmud, yang terletak di RW 04 Desa Mekarrahayu, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung, menyimpan sejarah dan misteri yang menarik.

Kampung unik ini konon didirikan oleh Syekh Abdul Manaf, seorang ulama besar keturunan Bupati Dalem Dipati Agung Suriadinata, dan hingga kini tetap mempertahankan tradisi dan aturan adat yang kental.

Sejarah dan Syekh Abdul Manaf

Syekh Abdul Manaf, yang hidup antara tahun 1650-1725, adalah sosok sentral dalam sejarah Kampung Mahmud. Konon, setelah menunaikan ibadah haji dan mendapat ilham di depan Kakbah, beliau membawa segenggam tanah suci untuk ditebarkan di sekitar rumahnya.

Tempat ini kemudian ditandai dengan tugu berbentuk kuncup dan diberi nama Kampung Mahmud, yang ditetapkan sebagai kawasan “haram” (suci) bagi non-Muslim. Tugu tersebut hingga kini dijaga dan dilindungi dengan bangunan khusus.

Tradisi dan Aturan Adat

Kampung Mahmud memiliki populasi yang tetap sekitar seribu jiwa (300 KK) dan mempertahankan tradisi unik:

  • Larangan Bangunan: Dilarang membangun rumah dari tembok (gedong) dan menggunakan kaca.
  • Larangan Lain: Dilarang menggali sumur, menabuh bedug, memelihara angsa, dan menyelenggarakan pertunjukan dengan gamelan (gong).

BACA JUGA : Kampung Asei Besar, Jayapura Jadi Sentra Lukisan Kulit Kayu Papua

Peran Syekh Abdul Manaf dalam Penyebaran Islam

Syekh Abdul Manaf berperan penting dalam penyebaran Islam di Tatar Sunda. Beliau menerima murid-murid, termasuk Zainal Arief (keturunan Syekh Abdul Muhyi dari Pamijahan) yang diberi tugas bertapa selama 33 tahun di 33 gunung, dan Abdullah Gedug. Ketiganya menyebarkan ajaran Islam di wilayah Bandung.

Misteri dan Benda Pusaka

Kampung adat Mahmud diyakini memiliki kekuatan spiritual. Makam Syekh Abdul Manaf, Zainal Arief (“Eyang Agung”), dan Abdullah Gedug menjadi tempat ziarah.

Konon, ketiga tokoh ini memiliki benda pusaka (golok, keris, tombak, batu) yang hingga kini masih dicari para peziarah.

Kampung ini juga konon selalu terpelihara dari pengaruh non-Muslim, bahkan selama masa penjajahan.

 

(Hafidah Rismayanti)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bakso Atomic
Kreatif dan Berani, Mahasiswa UAD Tawarkan Bakso Unik Berbasis Ilmu Fisika
Subaru mobil baru
Subaru Siap Luncurkan Mobil Baru di GIIAS 2025, Perdana SUV Hybrid?
Ganja di Aceh
Polisi Ungkap Ladang Ganja Seluas 25 Hektare di Aceh
BMW R1300R
BMW Rilis R1300R Roadster 2025, Adopsi Teknologi Suspensi Tercanggih!
IMG_20250624_131858
Borneo FC Resmi Datangkam Gelandang Asal Kolombia 
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja

3

Video Polri Pahlawan Masa Kini Dirujak Warganet, Dianggap Tak Sesuai Realita

4

Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini

5

Dorong Dunia Usaha Lebih Inklusif, BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Inclusive Job Center kepada 30 Perusahaan di Bandung Raya
Headline
BSU CAIR-1
BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja
rupiah melemah, emas melonjak harga emas antam
Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini
Gunung Ibu erupsi
Waspada! Gunung Ibu Kembali Erupsi Pagi Ini
Oklahoma City Thunder
Oklahoma City Thunder Raih Gelar Juara NBA 2025 Usai Kalahkan Indiana Pacers

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.